Menjaga Kesehatan Mental Ibu dengan Me Time, Pentingkah?

Semakin ke sini isu kesehatan mental menjadi isu serius yang sering dihadapi para ibu. Tahu kah kamu, berdasarkan data WHO pada 2019 lalu, sekitar 10% ibu hamik dan 13 persen ibu melahirkan di seluruh dunia mengalami gangguan mental.

Parah kan!

Awalnya memang mereka mengalami depresi awal. Namun sangat disayangkan malah di negara berkembang, angkanya justru semakin tinggi. Sekitar 15,6% selama hamil dan 19,8% setelah melahirkan.

Apalagi ibu rumah tangga tuh banyak menghabiskan sebagian waktunya di rumah buat mengerjakan pekerjaan domestik dan mengurus anak.

Aku sendiri rasanya ngga ada habisnya lho ngerjain urusan rumah itu. Belum lagi keadaan ini selalu berulang setiap hari.

Jenuh? Pasti! Bosan? Iya lah!

Kondisi ini yang kerap memicu stres hingga deperesi. Dan kalau udah parah bahkan bisa menyakiti diri sendiri dan juga orang terdekat seperti anak juga suami.

Tanda Ibu Mengalami Gangguan Mental

Menurut Ristriarie Kusumaningrum, M. Psi, psikolog dari Ruang Tumbuh, ada beberapa gejala gangguan mental ibu rumah tangga:

1. Diawali dengan gangguan tidur

2. Timbul gangguan makan (ngga nafsu makan dan sebagainya)

3. Tak sempat mengurus dan merawat diri

4. Merasa tidak menjadi ibu yang baik

5. Merasa kurang bonding dengan anak

6. Sangat sensitif dan mudah menangis

Alasan Pentingnya Me Time

Dilansir dari Harvard Medical School, ada alasan logis kenapa sih kok ibu rumah tangga butuh me time.

Ya, karena mengurus rumah tangga dan mengasuh anak tuh sangat menguras tenaga.

Seorang ibu adalah CEO rumah tangga yang harus meng-handle semua urusan rumah tangga. Inilah yang membutuhkan pikiran di korteks prefrontal, tempat untuk pengendalian diri dan keputusan rasional.

Nah supaya area korteks prefrontal ini tetap bekerja dengan baik, maka membutukan stamina dan tenaga yang cukup.

Menignkatkan kebahagiaan dan mengurangi stres dengan cara me time itu ngga egois kok Moms. Jangan pernah berpikir, tindakan ini demi kepentingan diri sendiri.

Me time itu demi kepentingan bersama lho. Hehehe. Kalau Moms udah depresi maka yang kena imbasnya juga serumah kan?

Meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi stres dengan cara me time tuh memiliki manfaat psikologis yang luar biasa.

Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental Ibu

Oke Moms, kalau kamu merasa capek, lelah, bosen, udah lah jangan paksakan melakukan semuanya sendirian!

Kamu bisa melakukan beberapa langkah kecil yang dampaknya besar.

Apa aja?

1. Minta Dukungan Suami

“Dukungan suami berperan besar terhadap kesejahteraan dan kesehatan mental ibu rumah tangga.”

Bagiku, suami tuh bukan support system, tapi main system. Jadi aku sendiri masih belajar buat komunikasi produktif dengan suami. Yah meskipun kadang masih banyak kendala juga.

Tapi membuka diri untuk sharing perasaan pada suami itu ngebantu banget lho. Biar ngga semua kita kerjakan sendiri. Yah namanya membangun rumah tangga berdua, mengasuh anak pun harus berdua, ya kan?

Baca Juga:

Cinta Saja Tak Cukup untuk Merawat Pernikahan

2. Keluar Bareng Temen

Ada hal-hal yang ngga semua aku bagi dengan suami. Eitss, bukannya ngga terbuka. Tapi ngga penting wkwkwk. Misalnya ghibahan emak-emak di grup WA atau di IG.

Ada hal-hal yang ngga enak kalau diobrolin sama suami. Misalnya ngegosip artis atau drakor, ya mana nyambung???

Untungnya aku punya komunitas yang aku banget. Sebagai blogger, aku punya banyak banget komunitas blogger, dan kami sering banget kopdar.

Aku juga sering ngopi sama temen-temen kalau lagi pengen ketemuan. Ngopi sebentar aja tapi udah bisa jadi mood booster banget. Kadang kita tuh butuh banget ketemu sama orang, tuker pikiran, deep talk gitu.

Ngga ngobrol ama bayi ama bapaknya doang. Hehehe.

3. Rajin Olahraga

Ngga cuma menjaga kesehatan mental tapi kesehatan tubuh juga sangat penting. Aku masih aktif work out seminggu tiga kali. Sesekali sambil gowes.

Olahraga pun sudah menjadi candu. Saat badan berkeringat tuh rasanya hormon oksitosin juga meningkat. Dan berbanding lurus dengan kebahagiaan. Halah!

Tapi emang enakeeunn banget lho berkeringat setelah berolahraga. Badan lebih segar, enteng, tidur juga nyenyak.

4. Lakukan Hal yang Disukai

menjaga kesehatan mental ibu dengan me time

Kadnag kita merasa setelah menikah jadi ngga bisa melakukan hal yang disukai. Sebenarnya bisa aja, asal Moms punya manajemen waktu yang baik.

Bisa dengan membuat kandang waktu jadi sudah ada to do list untuk melakukan apa saja buat me time.

Kalau aku sendiri kadang baca buku, nonton drakor, berkebun, ngopi sama temen, nonton bioskop, pergi berdua sama suami, nyalon, makan indomie tengah malam, dan belajar hal baru. Sederhana tapi bermakna sih.

5. Konsultasi ke Psikolog

Terakhir, kalau moms merasa stres berkepanjangan yang ngga bisa diatasi seorang diri, maka jangan ragu untuk mengunjungi psikiater atau psikolog.

Berkonsultasi dengan profesional bukan berarti Moms sudah ‘gila’, namun justru menyadari sedari awal demi menjaga kesehatan mental diri sendiri.

Bersama psikolog atau psikiater, Moms bisa mendapatkan perawatan yang tepat dengan terapi maupun konsumsi obat tertentu.

Moms, merawat keluarga itu memang penting, namun jangan lupa merawat diri sendiri yah..

Salah satu hal kecil yang kamu lakukan untuk diri sendiri akan memberi dampak besar buat keluarga, karena ibu yang bahagia akan melahirkan keluarga yang jauh lebih bahagia.

By Kurniawans3G

The Kurniawans adalah sebuah catatan keluarga, jelajahi kisah pengasuhan, perjalanan, dan semua cerita menyenangkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *