Cara Asyik Mengajari Anak Tentang Uang

cara asyik mengajari anak tentang uang

“Maa, mau uang!”

Berapa kali sehari anak-anak minta uang? Rasanya anak-anak memang hampir selalu merengek ya untuk minta jajan, uang saku, dll. Kalau anak sudah kenal uang tuh enak ya karena mereka bisa beli jajan sendiri di warung. Anak-anak juga bisa diberi pemahaman kalau uang sakunya sehari 5.000 rupiah (misalnya).

Namun kalau mereka masih TK, bahkan PAUD, kadang bingung nih bagaimana cara mengenalkan tentang uang dan cara membaca nominalnya. Sebelum memberi uang yuk ajarkan cara-cara mengenal uang agar mereka paham akan fungsi dan cara mendapatkannya.

1. Kenalkan Fungsinya

Anak-anak bisa dikenalkan uang dengan menceritakan fungsinya. Kamu bisa menaruh selembar uang 2.000 rupiah di depan anak. Lalu bercerita ini uang bisa buat beli permen, bayar parkiran, dll.

Dengan diajarkan fungsinya maka anak akan paham kalau lembaran uang sangat berharga. Misalnya ada yang jatuh, mereka akan menyimpan di atas meja atau memberikan ke mamanya. Anak-anakpun gak sembarangan menyobek, mencoret, bahkan menggunting uang.

2. Ajari untuk Hafalkan Warnanya

Anak PAUD/TK biasanya belum bisa berhitung angka, kalaupun mengerti nomor juga baru dalam tahap pengenalan di sekolahnya. Nah bagaimana cara mengajari kalau uang 20.000 rupiah nilainya lebih besar dari 5.000 rupiah?

Caranya cukup dengan menjejerkan berbagai nominal uang. Anak diajari dengan menghafal warna. Uang merah itu besar, 100.000, kalau yang biru 50.000.

Namun karena mereka masih kecil, yang diberi uang kuning saja alias 5.000 rupiah, hehehe. Dengan menghafal berdasarkan warna mereka akan paham, meski belum bisa membaca nominal angkanya.

3. Ajak Belanja

Anak-anak apa sudah diajak belanja? Dengan ikut belanja maka mereka paham bahwa mereka tidak bisa asal ambil susu kotak di minimarket. Saat melihat transaksi di kasir maka mereka mengerti bahwa kalau mau beli barang ya wajib bayar dulu pakai uang. Mereka akan paham fungsi uang sebagai alat transaksi.

4. Menabung dengan Teratur di Celengan Khusus Anak

(sumber: mamapapa.id)

Selain mengenalkan warna uang dan fungsinya, anak-anak juga wajib diajarkan menabung. Teman-teman bisa belikan celengan yang banyak banget dijual di toko atau marketplace. Mereka akan memasukkan uang dengan gembira lalu membukanya saat sudah hampir penuh. Dengan menabung maka mereka juga akan belajar berhemat sejak dini.

Namun pastikan celengan untuk uang kertas dan koin dipisah ya. Ajarkan juga bahwa celengan wajib disimpan di tempat yang aman, dan tidak boleh dibuka atau dicungkil isinya kalau belum waktunya. Ajak anak untuk bikin kesepakatan, misalnya celengan boleh dibuka saat mau lebaran, atau  6 bulan lagi.

5. Kerja Dulu Baru Dapat Uang

Mengapa ya kadang anak tuh gampang banget minta uang lagi dan lagi?

Mungkin karena mereka belum mengerti konsep bekerja untuk mendapatkan uang. Teman-teman bisa jelaskan bahwa kalau mau punya uang ya wajib bekerja dulu. Kalau anak-anak kan belum bekerja, jadi boleh minta uang tapi terbatas jumlahnya.

Misalnya nih aku kan kerja sebagai blogger. Aku tunjukin ke anak-anak kalau lagi di depan laptop artinya ngetik tulisan buat blog. Nanti uangnya ditransfer ke rekening. Anak-anak jadi paham kerjaan mamanya lalu ngerti kalau pengen uang juga wajib usaha dulu.

6. Ambil Uang di ATM

Salah satu problem saat anak minta uang adalah mereka bisa berpikir kalau ‘ATM adalah mesin pemberi uang jadi uangnya mama banyak sekali’. Wah, ada yang anaknya kayak gitu?

Lagi-lagi anak bisa diajarkan kalau mau punya uang ya wajib kerja dulu. Nanti hasilnya ditransfer lalu mama ambilnya di ATM. Jadi kalau mau ATM ada isinya papa dan mama kerja dulu, dan ATM bukan mesin yang bagi-bagi uang.

Penutup

Gimana, sudah bisa mengajari anak tentang uang? Yuk ajarkan anak tentang keuangan sejak dini agar ia lebih paham nominal uang dan cara menggunakannya. Saat mereka mengerti uang pasti gak akan bingung lagi kalau belajar beli jajan sendiri di warung.

Baca Juga:

5 Cara Ampuh Agar Anak Suka Berhitung dan Matematika

By Kurniawans3G

The Kurniawans adalah sebuah catatan keluarga, jelajahi kisah pengasuhan, perjalanan, dan semua cerita menyenangkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *