Seminar Parenting “Mencetak Generasi Tangguh dan Beriman di Masa Depan”

Seminar Parenting “Mencetak Generasi Tangguh dan Beriman di Masa Depan”

“Lebih baik kita menderita karena kedisiplinan, daripada kita menderita karena kegagalan, penyesalan, dan kekalahan.”

Quote hebat itu seolah menamparku berkali-kali. Beberapa saat yang lalu kami para wali murid SD Muhammadiyah 9 Malang mendapatkan undangan seminar parenting. Aku yang awalnya mager dan males buat ikutan, akhirnya memutuskan untuk datang ke majelis ilmu ini.

Akhirnya malah bersyukur banget dan dapet banyak insight yang bikin semangat membersamai anak-anak buat tidak menyerah menentukan goals mereka.

Beliau adalah dr. Gamal Albinsaid, M. Biomed yang hadir sebagai narasumber. Sudah pada tahu kan sepak terjangnya?

Seorang inovator kesehatan sekaligus social entrepreneur yang pertama kali mencetuskan Klinik Asuransi Sampah atau Garbage Clinical Insurance bagi masyarakat kurang mampu. Kini juga menghadirkan beasiswa pendidikan melalui Malang Cerdas.

Menemukan Potensi Diri

Hal pertama yang harus orang tua lakukan adalah menemukan potensi diri anak. Bagaimana caranya?

1. True Calling

“Many people are in search of their purpose, or true calling, in life..”

Kalau kita mau menikmati hidup, pastikan mengerjakan tiga hal: Pleasure, Strength, Meaning.

Apa yang anak-anak sukai, kuasai, dan bermanfaat. Ketika kesukaan anak-anak bertemu dengan ketangguhannya, lalu dibungkus dengan ketulusan, maka lihatlah bagaimana Allah akan memberhasilkan anak-anak kita.

2. Ikigai

ikigai

Sebuah teori popular kedua di Jepang setelah Kaizen. Apa yang anak-anak sukai, apa yang anak-anak kuasai, apa yang bisa menghasilkan uang dan apa yang dunia butuhkan.

Sejatinya Ikigai sendiri adalah sebuah metode mencari panggilan hidup (true calling), bukan hanya bermanfaat memilih jurusan kuliah, tapi bisa juga diterapkan untuk memilih karir di masa depan.

Apa buktinya?

Dr. Gamal sendiri suka inovasi di bidang kesehatan, wirausaha sosial, dan menginspirasi anak muda untuk kerja nyata. Waktu kuliah beliau datang ke ruang dosennya dan berkata, “saya ingin jadi inspirator seperti Anda..”

Pukul satu dini hari, dr. Gamal terbangun dan bermimpi berdiri sambil berpidato di panggung besar. Apa yang terjadi lima tahun kemudian?

Beliau mendapatkan apresiasi dari Presiden Vladimir Putin dan diundang ke Rusia untuk memberikan inspirasi di hadapan 25.000 peserta dari 150 negara di dunia pada acara World Festival of Youth and Students ke-19 yang diselenggarakan pada 15 Oktober 2017.

Sebagai sosok muda yang terus berinovasi, ia melakukan terobosan sebagai entrepreneur sosial di dunia digital.

Maka gali potensi anak-anak, maka keberhasilan hanya menunggu waktu. Kalau anak-anak mengikuti passion, maka berbagai kesempatan pun akan datang.

“Saya tinggal di Malang, bukan kota besar sekali, Allah tunjukkan kuasa-Nya. Dengan keikhlasan, kerja keras, Allah akan memberhasilkan anak-anak kita.”

Pernah dengar keluh kesah anak-anak yang minta kuliah jurusan A tapi orang tuanya minta jurusan X?

87% mahasiswa salah jurusan, 80% orang bekerja di tempat yang mereka tidak inginkan, 44% orang pasrah dan mereka tidak akan bekerja di tempat yang mereka inginkan.

“Sebelum saya duduk dengan Raja Charles, Presiden Putin dan tokoh dunia lainnya, saya sudah keliling Asia Tenggara. Hal besar butuh waktu, tidak ada kebaikan yang sempurna tanpa kesabaran, karena kesabaran adalah nafas yang menentukan kebaikan bertahan.”

3. Setiap Anak Butuh “Why”

seminar parenting dr. Gamal

“Tidak ada anak yang malas, yang ada hanya anak yang belum menemukan why atau alasan.”

Why nya apa?

Seorang ibu 46 tahun ingin belajar dan kuliah lagi. Ingin D1 untuk belajar tafsir.

“Mami ingin mengerti arti bacaan solat dan menyelamatkan anak-anak dari api neraka,” begitu kata beliau.

Setiap anaknya ujian beliau bertanya, “Nak kamu ujian jam brapa? Waktu kamu ujian, mami di atas sajadah”

Sampai bertahun-tahun dan anaknya menjadi satu diantara 50 inovator sosial berpengaruh.

Siapakah beliau? Ya, beliau adalah ibunya dr. Gamal.

“ Beliau berdua (ayah dan ibu) sudah berkorban banyak, jual tanah suapaya Gamal bisa kuliah di kedokteran. Saya punya tujuan hidup, ada orang tua yang tak boleh dikecewakan.”

Banyak orang tua membatalkan mimpinya, membiarkan hidupnya tanpa kesenangan supaya anak-anak bisa hidup lebih baik, tapi kita melupakan itu. Melewatkan kehidupan kita berlalu tanpa kebaikan, dan mengecewakan mereka semua.

Satu diantara tiga amal yang dicintai Allah adalah anak yang berbakti pada kedua orang tua. Dan satu diantara dua azab yang dipercepat di dunia selain pemimpin yang dzalim adalah anak yang durhaka pada orang tua.

Sering Main Gadget

Benda yang satu ini mungkin bisa membuat anak dikenal siapa saja, dan bisa menginspirasi tapi sekaligus juga bisa menghancurkan.

Lantas bagaimana cara main gadget yang tepat?

Aturannya adalah anak di bawah dua tahun tidak boleh pegang gadget sama sekali. Sedangkan anak umur 3-6 tahun maksimal 1 jam setiao hari. Anak umur 6-18 maksimal 2 jam setiap hari.

Kemampuan anak bisa menurun karena gadget, bisa gangguan penglihatan, pendengaran, sulit fokus bahkan gangguan tidur.

Gunakan metode 20-20-20, yaitu setiap 20 menit istirahat 20 dtik dan melihat objek jauh berjarak 20 kaki (6 meter). Arahkan aktivitas fisik untuk anak-anak.

Perbedaan Anak Laki dan Anak Perempuan

Otak kanan anak laki-laki berkembang lebih cepat, makanya mereka senang menendang bola. Namun yang sering juara SD saat kelas 1 justru anak perempuan.

Penghubung otak kanan dan otak kiri anak laki-laki lebih tipis sedangkan anak perempuan lebih tebal. Maka jangan heran kalau ibu-ibu bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu.

Pun jangan kaget saat ibu-ibu chat suami panjang kali lebar hanya dibalas: oke.

Hahaha. Relate!

Siput untuk menempuh 400 meter membutuhkan waktu 37 jam, sedangkan mobil F1 hanya butuh 9 detik saja.

Mungkin anak-anak punya cita-cita, tapi pertanyaannya “seberapa cepat anak-anak mewujudkannya?”

Jadi bantuan kita juga akan menentukan, kerahkan semua sumber daya kita untuk mencapai dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Kalau ada yang menghina kamu, belajar keraslah sampai ada yang tanya padamu, “ada lowongan kerja ga ya?”

Jadi ketika anak bapak dan ibu semua sudah berhasil hingga keliling dunia ke mana-mana, jangan lupa pakai kaca mata hitam sampai ada yang tanya, “kenapa pakai kaca mata hitam?”

Jawablah, “masa depannya terlalu cerah, sampai silau melihatnya..”

HAHAHAHA. Sa ae dr. Gamal nih! Jamaah pada ngakak lah.

Maka pesan terakhir beliau,

“Belajar keraslah dalam sunyi dan biarkan keberhasilan menjadi terangnya.”

Karena Allah Maha Lembut pada hamba-Nya maka kalau kita sempurnakan niat, Allah akan menyempurnakan pertolongan-Nya.

Sekali lagi, tidak ada keberhasilan tanpa ketidaknyamanan!

Silakan kalau mau lihat versi lengkapnya.

By thekurniawans

The Kurniawans adalah sebuah catatan keluarga, jelajahi kisah pengasuhan, perjalanan, dan semua cerita menyenangkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *