Melepas Ciro Pergi Ternyata Seberat Ini

melepas Ciro ternyata seberat ini

“Kalau kau mengutuk perpisahan, berarti kau tak siap dengan sebuah pertemuan..”

Aku ingat saat kucing itu datang ke rumah kami. Aku, suamiku, dan anak-anakku tidak mengenal kehidupan makhluk mungil ini. Aku dan bapaknya anak-anak bahkan dibesarkan tanpa pernah tahu bagaimana memelihara hewan manis ini.

Sehari, dua hari, saban hari bayi kucing yang masih menyusu ini datang ke rumah kami.

Dia anaknya si belang. Entah ke mana saudaranya yang lain dan entah pula apa yang membawanya mampir ke rumah kami.

“Boleh ya yang, tinggal di sini,” pintaku padanya.

“Ngga usah deh, susah lho ngerawatnya. Apalagi masih bayi ini. Masih nyusu,” tolaknya saat itu.

Saat itu suamiku baru selesai operasi ACL, dan belum bisa berjalan benar. Bahkan harus dibantuk kruk untuk jalan.

Sayangnya, kucing mungil ini tak bosan datang main ke sini, dan aku menawarkan diri lagi untuk merawatnya. Sampai suami luluh dan bilang, “iya.”

Yes!

Anak-anak sih sukaaaa banget. Apalagi Ghazan yang sayang banget. “Siapa bu namanya?” tanya Ghazan.

Aku langsung nyeletuk, “Ciro”.

Baca Juga:

Siapa yang Menciptakan Allah, Bu?

Ciro, Sebuah Kehangatan Baru Menyelimuti Keluarga Kami

Ciro bareng 3G

Punya Ciro, seperti ada kehangatan baru yang hadir di tengah-tengah keluarga kecil kami. Ah,, aku menulis ini jadi sambil nangis kannn..

Ciro sangat diterima dan menjadi bagian dari kami. Tetangga depan rumah kami juga berbaik hati meminjamkan kandang ukuran kecil buat bayi kucing.

Aku seperti punya bayi lagi! Semenyenangkan itu.

Anak-anak juga sering ngajakin main, nemenin nonton TV, aku ajak bersihin kandang juga lho.

Aku sibuk membeli makan buat kitten, belajar cari tahu seputar kucing di grup WA. Suamiku yang kelihatannya cuek pun tak kalah menyayanginya.

Dia yang mengusulkan untuk grooming, untuk vaksin lengkap, suntik anti kutu, dan rajin konsul ke dokter hewan.

Bahkan kalau anak sendiri pas sakit atau vaksin dicover asuransi, buat Ciro kami sesayang itu dan ngga masalah kalau harus merogoh kocek lagi buat merawatnya.

Tahu ngga sih kalau kucing tuh membawa rezeki jalur langit?

Baca Juga:

Ngobrol dari Hati dengan Diri Sendiri

Kau Tumbuh dengan Baik, Ciro

bayi Ciro

Pas dateng masih kecil dan dekil banget. Tapi anak ini ngga pernah merepotkan. Dia ngga sakit, dan mungkin sedikit agresif. Dia lincah dan sangat sehat.

Dia senang dipangku, dielus-elus, dan diajak mainan.

Sampai akhirnya dia tumbuh besar dengan baik, dan aku mulai mengganti makannya dengan adult. Literally,

slipping through my fingers all the time

I try to capture every minute..

She keeps on growing

slipping through my fingers all the time.

Duh gilakkk, gw jadi semellow ini.

Ciro ini yang nemenin suamiku di rumah kalau aku sama anak-anak pergi. Yha kan dia lagi susah jalan, jadi jarang ikut kami pergi kalau ada acara.

Suamiku yang hmmm kelihatannya cuek, ternyata bisa jauh menyayangi Ciro melebihi aku.

“Ati-ati lho, Ciro masuk ke KK. Hahaha,” kata adekku.

Saking sayangnya doi, dan telatennya, dia bahkan sering mandiin Ciro sendiri.

Aku emang sii orangnya jijian banget. Aku ngga suka bersih-bersihin pup kucing gitu (iya ada pasir kok). Tapi lama-lama juga aku terbiasa. Apalagi setelah bojoku beliin kandang tingkat yang lebih gede buat Ciro.

Bahkan dia beliin bantal buat boboan di ruang TV, beliin bantal buat di kandang, beliin tas astronot, beli kandang buat mandi, dan banyak lagi printilan Ciro yang dia beliin.

Sesayang itu, ngga main-main sayangnya dia.

Ciro Cantik, Kamu Bersama yang Lebih Baik

Ciro cantik

Ciro ini cantik banget, paw-nya pink. Hidung sama mulutnya pink. Ekornya pun kaya sikat botol saking rasnya mixed.

Then when she’s gone, there’s that odd melancholy feeling

And a sense of guilt I can’t deny

Aku juga ngga begitu aja pengen dia diadopsi. Ada satu dua hal yang aku pertimbangkan matang-matang. Ada hati yang harus dijaga. Dan ada rasa sayang yang susah tergantikan.

Ini kea aku jahat banget yha?

Masa sih gara-gara aku ngga mau repot bebersih? Nggaaaaaak. Bojoku bahkan sudah menyepakati kalau dia mau turun tangan full selama dia di rumah.

Tapi, lagi-lagi aku ngga bisa.

Aku maju mundur banget bikin keputusan ini. Ternyata aku lebih sayang, kalau dia tumbuh baik dengan seseorang yang lebih baik.

Dan inilah ceritaku bertemu Bima.

Aku sudah ijin suamiku, apakah dia berkenan agar Ciro diadopsi? Serius aku takut banget pas nanyain ini. Dan tentu saja dia menganggap aku becanda. Mungkin dia kecewa sama keputusanku. Pun aku.

Baca Juga:

Sampai Jumpa di Lain Hari, Ku Relakan Dirimu Pergi

Ciro, Jawaban Kebahagiaan Baru untuk Bima

Aku udah nawarin ke saudaraku, apakah mau nambah kucing? Dia bilang mau. Padahal kucingnya baru aja lahiran 5 anak. Tapi, suaminya bilang nggak boleh. Gagal.

Temenku akhirnya ada yang bersedia adopsi. Aku kirimin foto Ciro dan aku bilang include sama kandang dan printilan lainnya. Katanya, “lucu. Aku mau.”

Saat hari H, dia tiba-tiba ngabarin ngga jadi. Suaminya ngga mau nambah kucing lagi.

“Yaudah si yang, mungkin emang si Ciro ngga boleh ke mana-mana,” kata suamiku.

Oke, Ciro di rumah dulu.

Sampai akhirnya ada temen Mamaku yang keponakannya mau. Padahal mamaku iseng doang ngomong ke Om Fendik, kalau aku mau kasih kucing. Ternyata keponakan Om Fendik, si Giska, mauuuuu.

Masalahnya aku ngga begitu yakin, karena dia ada di Pasuruan. Masa sih mau ngambil ke Malang, demiiii apaaaah? Suamiku juga ngga yakin, Ciro bakal pindah sejauh ini.

Ternyata Giska mauuuuu!

Dan Ciro ini bukan buat Giska, tapi buat Bima, calon suami Giska. Ternyata emang ada yha cowok yang sayang banget sama kucing gitu.

Bima ini luwes bangettttt. Di rumahnya udah ada 2 kucing betina. Tapi dia bilang,

“Ciro ini kaya kucing mamaku, mba. Dia kecelakaan dan meninggal. Ya kaya Ciro gini.”

Deg.

Mungkin Ciro ini berjodoh sama Bima. Makasih ya, Bim.. Aku titip Ciro..

Makasih ya Roo, udah nemenin kami selama ini. Semoga kamu makin happy di sana.

Ciro ngga pernah pergi, karena dia selamanya di hati keluarga ini.

*Dulu aku ngira orang yang ditinggal kucing terus nangis berhari-hari itu lebayyyy. Ternyata sekarang aku bisa semewek ini. Parah!

 

Malang, 9 Juli 2023

By thekurniawans

The Kurniawans adalah sebuah catatan keluarga, jelajahi kisah pengasuhan, perjalanan, dan semua cerita menyenangkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *