Mengapa Kandidat yang Overqualified Sulit Mendapat Pekerjaan?

Mengapa Kandidat yang Overqualified Sulit Mendapat Pekerjaan?

Kandidat yang disebut “overqualified” adalah seseorang yang memiliki keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi yang melebihi persyaratan yang ditetapkan untuk posisi yang ditawarkan.

Banyak perusahaan yang membuat lowongan pekerjaan dengan kriteria yang cukup membebani calon pelamar kerja. Namun ternyata kandidat yang overqualified juga tidak mudah dalam mendapatkan pekerjaan. 

Perusahaan mungkin khawatir bahwa kandidat akan merasa bosan atau tidak terstimulasi oleh pekerjaan, sehingga cepat keluar untuk mencari tantangan yang lebih sesuai dengan kualifikasi mereka.

Perusahaan juga berpikir bahwa kandidat yang overqualified akan terus mencari peluang lain yang lebih sesuai dengan kualifikasinya, sehingga tidak akan bertahan lama di posisi tersebut.

Perusahaan juga mungkin tidak butuh calon karyawan yang terlalu ahli dalam suatu bidang, misalnya saja dibutuhkan akuntan basic, sedangkan calon karyawan merupakan lulusan S2 atau S3.

Padahal tidak ada bedanya antara karyawan lulusan D3, S1, S2 ataupun S3, karena yang dibutuhkan perusahaan hanya karyawan yang bisa mengerjakan keuangan secara efisien dan efektif. 

Orang yang overqualified tidak akan puas kerja dengan gaji minim dibawah kualifikasinya. Orang dengan status overqualified tidak akan betah dengan pekerjaan dan jabatan yang tidak sesuai dengan kualifikasinya. Jadi wajar jika para kandidat overqualified ini terus mencari peluang baru yang selevel dengan kualifikasinya.

Perusahaan juga tentu memikirkan masalah gaji, kandidat yang overqualified mungkin memiliki ekspektasi gaji yang lebih tinggi dari yang bisa ditawarkan oleh perusahaan untuk posisi tersebut.

Banyak perusahaan yang tidak menerima kandidat overqualified karena tidak kuat memberikan gaji, karena lulusan S2 tentu tidak akan mau digaji yang sama dengan lulusan S1. 

Ada kekhawatiran bahwa kandidat yang overqualified mungkin sulit beradaptasi dengan tim atau budaya perusahaan yang mungkin lebih junior.

Orang yang termasuk overqualified tentu tahu nilai yang dimilikinya, jadi cenderung akan banyak menuntut, apalagi jika ditempatkan di posisi yang rendah atau tidak sesuai dengan keahliannya.

Ada juga kekhawatiran bahwa kandidat yang overqualified mungkin merasa lebih mampu atau lebih berpengalaman dibandingkan manajernya, yang bisa menyebabkan konflik atau dinamika yang tidak sehat.

Anggapan bahwa orang dengan pendidikan yang tinggi merupakan kandidat yang potensial, sebenarnya tidak sepenuhnya benar.

Calon pelamar kerja yang bersekolah tinggi terkadang kurang dalam hal pengalaman kerja nyata, dan akhirnya di lapangan harus dilatih kembali, sedangkan gajinya lebih tinggi dari fresh graduate. Bahkan lulusan SMA terkadang lebih mahir melakukan pekerjaan dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi, karena punya banyak pengalaman secara langsung. 

Namun, ada juga banyak keuntungan dari mempekerjakan kandidat yang overqualified, seperti keterampilan yang luas, pengalaman yang kaya, dan potensi untuk membawa inovasi dan efisiensi ke dalam tim.

Jika kamu merasa termasuk dalam kategori kandidat overqualified, ada beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk mengatasi kekhawatiran perusahaan dan menunjukkan bahwa kamu adalah pilihan yang tepat.

Sesuaikan Resume 

Sesuaikan Resume 

Fokuskan resume kamu pada keterampilan dan pengalaman yang paling relevan dengan posisi yang kamu lamar. Hindari mencantumkan pengalaman yang terlalu jauh di atas persyaratan posisi.

Tulis Surat Lamaran yang Meyakinkan

Gunakan surat lamaranmu untuk menjelaskan mengapa kamu tertarik pada posisi tersebut dan bagaimana pengalamanmu yang luas bisa menjadi keuntungan bagi perusahaan.

Tekankan motivasi kamu untuk posisi tersebut, seperti minat pada industri atau keinginan untuk mengembangkan keterampilan tertentu.

Siapkan Jawaban untuk Wawancara

Siapkan Jawaban untuk Wawancara

Jika ditanya tentang kualifikasi kamu yang berlebihan, jelaskan bahwa kamu memahami kekhawatiran perusahaan dan kamu berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dalam posisi tersebut.

Nyatakan bahwa kamu mencari tantangan baru atau perubahan karier yang sesuai dengan tujuan pribadimu.

Fokus pada Keselarasan Budaya

Tunjukkan bahwa kamu cocok dengan budaya perusahaan dan bahwa kamu siap untuk bekerja sama dengan tim yang ada. Ini bisa membantu mengurangi kekhawatiran tentang penyesuaian dengan lingkungan kerja.

Tunjukkan Komitmen Jangka Panjang

Tunjukkan Komitmen Jangka Panjang

Jika perusahaan khawatir bahwa kamu tidak akan bertahan lama, tekankan komitmen kamu untuk posisi tersebut dan bagaimana kamu melihat dirimu berkembang dalam perusahaan.

Kompromi pada Gaji

Jika kamu bersedia untuk berkompromi pada gaji, nyatakan hal tersebut dengan jelas. Terkadang, perusahaan khawatir bahwa kandidat overqualified akan meminta gaji yang lebih tinggi dari anggaran mereka.

Gunakan Rekomendasi

Jika memungkinkan, dapatkan rekomendasi dari kontak profesional atau mantan atasan yang bisa menjamin dedikasi dan kemampuanmu untuk beradaptasi dengan berbagai peran.

Dengan strategi ini, kamu bisa meyakinkan perusahaan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat meskipun memiliki kualifikasi yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan.

Jadi kandidat yang melebihi kriteri ternyata tidak mudah mendapatkan lowongan kerja juga loh! Itulah mengapa, kamu harus pintar dalam memilih lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikanmu. 

By Kurniawans3G

The Kurniawans adalah sebuah catatan keluarga, jelajahi kisah pengasuhan, perjalanan, dan semua cerita menyenangkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *