Menilik Pesona Eksotika Bromo 2022, Meruwat dan Merawat Kekayaan Alam Jelang Yadnya Kasada

Dulu setelah melahirkan anakku yang kedua, aku pingin banget bisa pergi berduaan aja sama Mr.K. Ke mana gitu, yang ngga sama anak-anak. Eh kadang pasutri pun butuh waktu berdua aja lho menghabiskan waktu healing bersama, ygy?

Tapi kami sering sih, ngobrol berdua sampai dini hari. Sambil nonton Netflix, ngopi, bahkan makan mie goreng telor ceplok. Tapi aku pingin banget gitu lah pergi ke luar rumah berdua aja buat traveling. Mimpi ngga nih? Iya mimpi!

Mimpi Nge-Trail ke Bromo 2018

menilik pesona eksotika bromo

Terakhir kami nge-bolang berdua yah pas ke Lombok saat belum ada Ghazi dan Ghazan. Emang saat itu lagi honmoon gitu, padahal udah nilah hampir 5 bulan wkwkwk. Nah rasanya pengen mengulang masa-masa itu. Ngga usah jauh deh, ngga nginep. Ke Bromo aja ngetrail!

Mr.K oke aja lah. Dia ngga mau kalau kita Cuma staycation berdua. Prinsipnya, kalau mau jalan-jalan atau nginep ya harus bawa anak-anak. Masa iya emak bapaknya doang liburan, anaknya ama eyangnya. Tapi kalau Cuma sehari ngga pake nginep yah okelah.

Ternyata mimpi cuma tinggal mimpi.

Aku kebobolan! HAHAHAHA.

Aku hamil (((lagi))) anak yang ke-tiga. Masya Allah Tabarakallah.

Di saat dulu hamil anak pertama deg-degan banget pengen buruan hamil, sekarang kalau lihat tespack bawaannya parno. Eh ternyata garis dua beneran. Kata dia Cuma,

“selamat ya yang, kita berhasil lagi :)”

Preeettt.

Pengennya nge-trail bulan Desember kan, oke banget tuh. Eh, harus ketunda lagi karena lagi hamil trimester dua. Yahhh, belum jodohnya.

Menuju Eksotika Bromo, Ke Sana Ngga?

Saat besti aku bilang kalau tahun ini akan ada gelaran Eksotika Bromo, wah aku seneng bangetttt.

Apalagi kan pandemi kemaren ada kali dua tahunan, acara ini vakum juga lho. Sayang banget setelah dua tahun vakum, kalau ngga bisa nonton lagi.

Setelah una inu bareng temen-temen buat nyewa Jeep bareng, ternyata pada ribet tuh. Akhirnya ngga jadi deh berangkat barengan. Aku bilang aja sama Mr. K kalau boncengan nge-trail mau ngga? Kalau mau yah tetep kita bisa berangkat sendiri.

Eh, doi iya iya bae. Cusss aku langsung beli tiket online yang VIP ID 100.000 dan cari persewaan trail deh. Alhamdulillah, Allah mudahkan.

Oh ya sekilas info. Aku ngga beli tiket masuk Bromo secara online, karena mengira bisa beli OTS.

Tett tooott.

Ternyata mulai 1 Desember 2019, kegiatan ke Gunung Bromo ngga bisa sembarang langsung masuk. Pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengget Semeru (TNBTS) mewajibkan setiap wisatawan yang mau berkunjung ke Gunung Bromo hendaknya melakukan booking online lebih dulu. Ini menegah agar ngga terjadi antrian panjang di depan loket.

Jadi pas di depan loket aku Cuma melongo gitu, pas masnya menanyakan kode booked-nya. Hahaha. Untungnya bisa kok reservasi online di sana.

Pesona Eksotika Bromo, Jelang Yadnya Kasada

Pesona Eksotika Bromo, Jelang Yadnya Kasada

Festival Eksotika Bromo 2022 ini kembali digelar secara terbuka dan langsung di Kaldera Bromo, di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari. Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolonggo. Pemkab Probolingg menggelar festival ini secara virtual selama dua tahun pandemi.

Tapi tenang aja, karena kini kamu bisa ikut turut menyaksikan secara live dengan beli tiket online. Tentu saja dengan protokol kesehatan yang ketat.

Perjalanan nge-trailnya tuh menurutku, seru abis deh. Ahhh, beneran bikin deg-deg serrr pas di lautan pasir. Yah gimana, kami bolak balik berasa mau nyungsep mulu. Ya untung kan pegangannya sama suami. Wkwkwk.

Ya badan rasanya mau rontok, tapi emang seneng banget sih bisa short escape lah yah.

Suhu belasan derajat Celcius bahkan sempet gerimis juga, ternyata ngga mengurangi antusiasme penonton Eksotika Bromo 2022. Aku yang memilih mengunjungi Eksotika Bromo pada hari pertama (11/6) rasanya bisa bertemu penonton dari segala penjuru Jawa Timur deh.

Penyelenggaran Eksotika Bromo tuh ngga bisa dilepaskan dari upacara Yadnya Kasada. Udah tahu?

Ini adalah ritual kurban ke kawah Gunung bromo yang dilakukan suku tengger pada hari ke-14 bulan Kasada (kalender tradisional Hindu Tengger). Upacara ini rutin diadakan di Lautan Pasir Bromo dan Pura Luhur Poten.

Biasanya mereka akan menutup acara upacara adat suku tengger demi menjaga kesakralan dan agar tetap khidmat. Yadnya Kasadanya sendiri akan dilaksanakan setelah gelaran Eksotika Bromo 2022 yaitu 15-16 Juni 2022.

Ya maklum udah 2 tahun vakum.

Acara kali ini emang sangat spesial. “Acara ini bertepatan dengan sasi Kasada di penanggalan Tengger dan bulan lahir Pancasila,” ungkap Karyadi. Beliau tuh wakil sesepuh masyarakat adat Tengger dan pembina Komunitas Seni Jatiswara. Beliau pun juga berharap acar ini bisa ikut menumbuhkan semangat kerja keras dan ekonomi.

Merawat dan Meruwat dengan Tema Ruwat Rawat Segoro Gunung

Ruwat Rawat Segoro Gunung

Mengambil tema Ruwat Rawat Segoro Gunung pada 11-12 Juni 2022, kegiatan rutin menjelang Yadnya Kasada warga Tengger ini akan dimeriahkan 700 seniman dari 4 kabupaten penyangga Bromo Tengger Semeru. Dari Lumajang, Malang, Pasuruan, dan Probolinggo.

Ada tiga tema yang diangkat dalam Eksotika Bromo 2022. Menurut Afifa Prasetya dari JatiSwara, “Apalagi kita akan berkecimpung di lautan pasir Gunung Bromo. Jadi kita juga meruwat diri sendiri dan meruwat gunung. Tetapi tidak hanya meruwat saja, namun juga merawatnya.”

Ada Apa Aja di Eksotika Bromo?

Ada Rampak Jaranan WBTB Jatim, Jaranan Slining Lumajang, Rampak Barong Tengger, Instalasi Barong 4 Kabupaten Penyangga Bromo Tengger Semeru, Reog Sardulo Djojo, Kolaborasi Duta Kesenian Indonesia, Tari Kiprah Glipang, Lab Remo, Higayon Singers (Lukisan Indonesia), Pembacaan Memori Tengger, dan Sendratari Kolosal Kidung Tengger.

wahhh banyak banget kan yah? Aku mau kupas yang aku lihat aja yah hehehe. Soalnya aku keburu pulang sebelum acaranya kelar. Ya maklum biar ngga kesorean hehehe.

1. Gebyar Batik Pamekasan

Gebyar batik pamekasan eksotika Bromo

Pemkab Pamekasan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pamekasan menggelar Gebyar Batik Pamekasan yang berkolaborasi dengan Eksotika Bromo.

Batik Pamekasan ini mempunyai beragam motif dan warna yang digadang-gadang menjadi top mind masyarakat Indonesia akan keindahan batik. Keunikan Batik Pamekasan ini terletak pada warnanya yang tajam dengan motif bunga atau daun.

Menggandeng designer Nasional Embran Nawawi yang dipercaya menggarap konsep dan beberapa designer muda yang harapannya menyentuh peminat dan pecinta batik khas Jawa Timur dan Nasional.

2. Lanceng Kramat Pamekasan

Lanceng Kramat Pamekasan

Kelompok musik Keramat Percussion menampilkan sebuah kendaraan hias pada pagelaran Eksotika Bromo di Lautan Pasir ini.

Sejumlah tarian, musik, dan peragaan busana batik juga ditampilkan pada pertunjukan akbar ini.

3. Baleganjur Tengger

Barisan yang berjalan dengan iringan musik barungan gamelan. Merupakan kombinasi seni gamelan dan tari yang memasukan adat Jawa-Bali di dalamnya. Tampak pada kostum dan gerakan tari yang cantik dengan balutan lantunan alat musik bercampur di dalamnya.

4. Reog Sardulo Djojo

Mendengar kata Reog, pasti kamu akan langsung teringat pada kesenian rakyat asal Ponorogo. Namun, kesenian yang satu ini juga populer lho di Malang, kotaku.

Ngga cuma kesenian topeng Malangan, ternyata ada pula grup Reog yang udah berdiri puluhan tahun yakni grup Reog Sardulo Dojojo dibawah pimpinan Bambang Supriadi.

Sardulo Djojo didirikan sejak 1967 oleh Bapak Soekimoen, merupakan grup Reog pertama dan tertua di malang.

Sardulo memiliki arti macan atau harimau, sedangkan Djojo berarti kejayaan. Penyatuan sebuah ekosistem alam dan kemasyhuran budaya menjadikan reog sebagai warisan budaya.

Baca Juga:

5. Rampak Barong Tengger

Rampak Barong Tengger

Tari Rampak Barong ini adalah tarian yang berasal dari jawa Timur dan meluas ke penjuru Jawa Timur dengan gaya khas berbeda tiap daerah.

Tari Rampak Barong ini juga menggunakan topeng namun topeng yang digunakan adalah topeng Barong. Tarian ini dilakukan secara berkelompok sehingga membutuhkan kekompakan. Jadi emang dibutuhkan gotong royong dalam gerakannya.

Tokoh Singobarong dalam cerita barongan disebut juga Gembong Amijoyo yang berarti harimau besar yang berkuasa. Kesenian Barongan memang berbentuk tarian berkelompok yang menirukan keperkasaan gerak seekor Singa Raksasa.

Penutup

Semoga melalui Eksotika Bromo bisa menjadi agenda rutin setiap menjelang Yadnya Kasada warga Tengger. Jadi bukan saja pariwisata yang dieksploitasi namun juga kesenian dan budaya yang bisa menjadi modal ekonomi kreatif warga Tengger.

Yuk gess semoga tahun depan bisa lihat Eksotika Bromo juga 🙂

 

 

 

 

By Kurniawans3G

The Kurniawans adalah sebuah catatan keluarga, jelajahi kisah pengasuhan, perjalanan, dan semua cerita menyenangkan.

39 thoughts on “Menilik Pesona Eksotika Bromo 2022, Meruwat dan Merawat Kekayaan Alam Jelang Yadnya Kasada”
  1. Ih.. Seru banget nih jalan ke bromo apalagi berdua sama suami makin tambah romantis aja nih…
    He.. He semoga aja aku juga bisa ke sana

  2. Aku udah lamaaaaa ngga ke Bromoooo

    Trakhir ke Bromo pas daku masih kelas 3 SD 😆😆😆 pengiinnn ih ajak anakku dan kluarga besarrr cuss trip ke sanaaa

  3. Ada bagusnya juga pakai sistem online booking gitu, buat durasi biar gak lama dan bikin lelah pengantri. Seru ya banyak kegiatannya dan menarik semua. Aku taunya Jazz Bromo. Tahun lalu meski pandemi tetep diadakan tapy hybrid.

    Baca artikel ini aku jadi kangen Bromo. Udah lama sekali ga ke sana. Mungkin 8 tahun.

  4. Aku lho mbak belum pernah ke bromo…sakne yaaa haha. Mudah2an suatu hari sempet ke sini. Festivale keren men mbak.. macem2 isok dilihat. Meruwat dan merawat, aku tercerahkan oleh dua kata itu. Diruwat tanpa dirawat kan sama aja bo”ong ya. Semoga tidak jadi sekadar tema acara tapi terlaksana di selanjutnya.

  5. Wah Bromo, masih jadi wishlist nih dari dulu belum kesampaian terus ke sana. Pengennya jalan-jalan ke Bali roadtrip terus melipir sebentar ke Bromo, tapi keburu koronceu menyerang huhuhu dan sekarang males duluan kemana-mana karena udah nyaman terkurung di rumah. 😀

    Semoga bisa ke sana kapan-kapan huhu

  6. Wah, seru banget bisa ke Bromo. Saya juga kepengen nih mengunjungi Bromo cuman belum kesampaian aja. Ternyata di Bromo ada festival seni dan budayanya ya. Baru tahu nih. Menarik banget buat dikunjungi selain keindahan alamnya juga sembari melestarikan budaya daerah

    1. Bromo tuh indahnya udah luar biasa. Ditambah dengan suguhan pentas seni dan budaya, wahh tentunya sangat menarik.
      Aku baru sekali ke Bromo, tapi pas gak ada acara apa-apa. Jadi puas-puasin di kaldera aja, deh. Hehehe.
      Btw itu ada batik dan musik Pamekasan, ada nama daerah Pamekasan di Tengger kah? Atau Pamekasan Madura?

  7. Seru banget nge-trail berduaan gini ya, rumahnya deket Bromo emang enak naik motor aja. Sementara anak-anak dititipkan dulu sama eyang nggak apa-apa. Aku dulu pun suka gitu, nonton bioskop berdua dan anak-anak aku titipkan mbah utinya. Rejeki rumah satu kota dengan orang tua atau mertua ya seperti ini, hihii

    Aku dari dulu pengen loh nonton upacara Kasada, ternyata sekarang lebih tertutup ya, mbak?
    Tapi kalo untuk nonton ragam tariannya bisa bebas ya, anak-anakku pasti senang kalo diajakin nonton barongan gini

    1. Nah iya gpp titip mbahnya kalau sejam dua jam. Aku belum berhasil nonton berdua malah hahaha.
      Eh tapi temenku bisa nyusup Kasada lho kemarin soalnya nyempil ama anak media

  8. Iya mbak, sekarang kalau mau ke Bromo mesti beli tiket online. Nggak cuma di Bromo sih, kemarin saya pas mau ke kawah Ijen juga harus beli tiket online terlebih dahulu.

    Eksotika bromo 2022 keren banget acaranya, kan saya jadi mupeng tahun depan pengen ke Bromo juga pas eksotika bromo 2023. Pengen ngikutin jejaknya ah, ngajak suami naik trail berdua. Anak-anak ditinggal dulu di rumah

    1. Ohh belum nyoba k Kawah Ijen nih mba Nan, kayanya seru juga tuh.
      Wkwwkk nge-trail juga bisa bikin boyok pegel ternyata

  9. Sama kayak suamiku. Aku mendambakan kami pergi berdua. Tapi dia jawab, “Kita senang-senang, anak kita kok ga ikut.” wkwkwk. Batal acara.

  10. Aamiin… Moga tahun depan bisa ke Bromo juga 🤲 Terima kasih sharingnya. Senang banget lihat hasil jepretnya
    Mimpi yang belum kesampaian karena rempongnya atur jadwal misua dan anak-anak 😊

  11. EKSOTIS!

    aku udah nyaris naik ke Bromo waktu itu, yah sayang ga jadi … nyesel deh
    aku juga pernah dengar bahwa di sini ada kombinasi adat Jawa-Bali jadi kayak di Tengger itu ada perpaduan budaya

    1. Weeee nekat bener Mak lagi hamil ngetrail ke bromo. Masya Allah, barokallah Mak. Walau sempet parno liat test pack, kalo dah dapet kepercayaan ya Allah takdirkan ya Mak. Semoga dimudahkan urusan ya Mak.

  12. ini salah satu tempat yang sampai sekarang aku belum sempat datangi dan kunjungi mba.. cantik ya. pastinya kekayaan alam dan budaya seperti ini harus senantiasa kita lestarikan

  13. Monmaap, kak..
    Aku suujon di awal. Aku pikir masih pacaran doonk.. Subhanallahu~
    Kalo gak dikasih pembukaan tentang hanimun, aku gak akan tau kalau uda punya anak 3. Beneran kece banget, kak.

    Aniwei,
    Aku pernah ke Bromo dan pas banget ada upacara adatnya. Tapi ya.. kenapa sih akutu selalu takut kalau melihat dari dekat?
    Serasa ada kekuatan magisnya gitu lo.. huhu…secemen itu akutu.

    Terus lagi, pameran batiknya Pamekasan , apakah suku Tengger kebanyakan orang Madura?
    Atau ada Pamekasan, Bromo?

    Maaf banyak nanya.
    Soalnya aku juga excited banget baca petualangan menikmati eksotika Bromo.
    Gak terlupakan banget ya..

  14. Seru bangeet! Yakin kalo masih ada alm Bapak pasti ngajakin deh ke festival kebudayaan macam gini. Apalagi tempatnya di Bromo, beuh kece badai. Pengalaman saya ke Bromo itu udah lama banget, waktu masih kecil dan adik-adik saya juga masih kecil tapi berkesan karena dengar cerita-cerita dan legenda yang ada di sana. Haha..

  15. aaaaaa mbak mupeng banget iniii, dulu awal nikah sempat ada rencana hanimun ke sini dan muter muter malang, tapi qodarulloh sampai sekian tahun menikah belum sampai menginjakkan kaki ke sana huhuhi, semoga tahun depan dapat kesempatan jalan-jalan ke sanaaa

  16. Semoga bukan hanya pariwisata yang dieksploitasi namun juga kesenian dan budaya biar kita lebih menghargai cagar budaya

  17. Aku tuh baru satu kali main ke Bromo. Waktu itu anak2 masih kecil, di tahun 2012 kalo ga salah hihihi. Kepengen bisa melihat Eksotika Bromo kayak mbak dan suami nih. Wah, naik motor trail yach, keren! Suamiku punya trail juga. Boleh nih idenya pas di Bromo ngetrail 😀 Waktu itu kami naik kuda dan itu seru banget.

  18. Belum pernah ke bromooo huhu melas.com 😛
    Aku taunya dulu dari tipi yang ada nyemplungin apa gtu ke kawahnya doank. Ternyata namanya Yadya Kasada ya?
    Ternyata rame ya festival2 pas ada acara itu.
    Kalau bawa anak2 ke sana belum pernah ada pengalaman kah mbak? Penasaran kalau bawa anak kecil ke sana cocoknya pas kapan? Trus nginep2 dmn hehe

  19. Bromo tuh indahnya udah luar biasa. Ditambah dengan suguhan pentas seni dan budaya, wahh tentunya sangat menarik.
    Aku baru sekali ke Bromo, tapi pas gak ada acara apa-apa. Jadi puas-puasin di kaldera aja, deh. Hehehe.
    Btw itu ada batik dan musik Pamekasan, ada nama daerah Pamekasan di Tengger kah? Atau Pamekasan Madura?

  20. Yah aku udah lama sekali nggak ke Bromo dan baru tahu juga sekarang nggak sembarangan ke Bromo ya. Ingin sekali juga kunjungi dan liat langsung acara Kasada ini mba karena ini emang jadi kegiatan yang menarik dan budaya juga yang harus dilestarikan

  21. Menyenangkan sekali memang kalo liburan ke Bromo. Tidak hanya view-nya yang bagus tapi juva kebudayaannya yang selalu bikin pengin balik lagi.

  22. Meriah banget festivalnya ya aku belum pernah ke Bromo nih hanya bisa ngiler lihat keseruannya, semoga nanti ada rezeki bisa piknik ke Bromo ya aamiin

  23. Wow seru banget ya ini. Bener-bener eksotik. Kepengen deh bisa ke Bromo di saat ada event begitu. Jadi dobel-dobel serunya ya.

  24. Amiiin3x semogaa tahun depan bisa datang…aku juga pengen hadir pas ada acara kek gini, kemarin maret 2022 ke Bromo pas mau nyepi sorenya.

  25. Biasanya info mengenai upacara Yadnya Kasada warga Tengger ini diinfokan dimana yaa, kak?
    Apakah ada sosial media yang memberikan info tanggal pelaksanaannya?
    Soalnya kalau ke Bromonya tanpa direncanakan, jadi hanya jalan-jalan ke Bromo, gak bisa menikmati serangkaian Eksotika yang diceritakan di atas.

  26. Seru
    Kalau pas main ke Bromo ada upacara seperti ini
    Jadi bisa wisata alam sekaligus budaya
    Kapan ya ada lagi seperti ini mbak?

  27. duuh Bromo ini wishlistku nih. pengen ngajak anak-anak ke sana belum kesampaian. Eh tapi anak-anak abegeku malah udah duluan ke sana sama teman-temannya

  28. Belum pernah ke Bromo, cuma pernah melihat ujung puncaknya ketika melintas di atasnya ketika hendak transit di Malang. Cantik banget yaa, masyaAllah. Seru festival yang diadakan untuk meruwat dan menjaga alam bromo yaa. semoga suatu saat bisa menginjakkan kaki ke sana

  29. wah pasti seru ya, mbak bisa jalan-jalan berdua suami aja. kali ini anak-anak dititipin eyangnya dong? hehe. saya juga setelah menikah belum pernah jalan-jalan berdua aja sama suami. honeymoon aja nggak pernah karena waktu itu juga nggak ada dananya. pengen banget sebenarnya bisa jalan-jalan lagi sambil bawa anak-anak nanti

  30. Tampilan seni dan budaya justru jadi daya tari utama loh dalam mengembangkan industri pariwisata. Berbagai kesenian yang ditampilkan di Eksotika Bromo ini menarik bangeeeett… Jadi envy nih, pengin juga bisa menyaksikan sendiri kemeriahannya.

  31. Aku terakhir liburan sama suami pas umroh. 10 hari bener2 berdua. Ada mertua dan ipar juga sih tapi mereka beda kamar. Jadi pingin mengulang masa2 itu. Btw, udah lama banget aq ga ke Bromo. Baru tahu ada acara seru dengan berbagai pertunjukan budaya

  32. Kangen Bromo euy terakhir ke sana sama teman-teman kuliah sekitar tahun 2010 pasti banyak perubahan ya sekarang. Plus pengen juga tau Bromo kalau ada event kayak gimana ramenya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *