Udah tahu love language kamu apa Moms? Love language atau bahasa cinta kerap diperbincangkan belakangan ini. Memahami bahsa cinta diri sendiri dan pasangan ternyata bisa bikin hubungan makin awet lho. Hah, emang bisa gitu? Apa hubungannya?
Aku juga awalnya ngga pernah mikirin bahasa cinta. Lha buat apa? Aku jemawa juga sih udah ngerasa bisa memahami pasangan. Halah!
Meskipun kadang aku merasa dia juga bisa kaya orang lain yang ngga aku kenal. Jujurly, ternyata ngga semua tentangnya bisa ku pahami seutuhnya. Awal nikah dulu juga adaptasi banget kan, tiba-tiba tinggal serumah sama ‘orang lain’.
Yah bener, kalau pacaran bertahun-tahun ngga menjamin kita bisa mengenal luar dalemnya seseorang. Sampai kita tinggal serumah. Baru deh tahu gimana dia mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi.
Istilahnya yang lagi beken, culture shock setelah menikah? Hahaha.
Bahasa Cinta Menguatkan Hubungan dengan Pasangan
Bahasa cinta merupakan cara seseorang mengekspresikan perasaannya terhadap orang lain. Gary Chapman memopulerkan bahasa cinta melalui bukunya yang fenomenal Five Love Languages (1995).
Secara umum ada 5 jenis bahasa cinta yang berbeda: Word of Affirmation (perkataan berisi pujian atau apresiasi), Acts of Service (perilaku atau tindakan nyata), Receiving Gifts (menerima hadiah), Quality Time (menghabiskan waktu bersama), dan Physical Touch (sentuhan fisik).
Tapi emang ngga bisa dimungkiri kalau memahami bahasa cinta pasangan bisa memperkuat hubungan dengan pasangan. Pastikan Moms udah mengenali bahasa cinta diri sendiri yah. Karena ketika kita memahami bahasa cinta sendiri, ternyata bisa membantu mengekspresikan kasih sayang kepada orang lain. Suami dan bahkan pada anak-anak.
Dilansir dari Psychology Today, bahasa cinta memang bermanfaat buat pasangan merasa lebih dicintai, dan dihargai.
Baca Juga: Cinta Saja Tak Cukup untuk Merawat Pernikahan
Manfaat Memahami Bahasa Cinta Pasangan
1. Tak Mementingkan Diri Sendiri
Memahami bahasa cinta bisa bantu mendorongmu belajar lebih fokus terhadap kebutuhan pasangan. Kamu bisa melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda, lebih berempati dengan pasangan.
Menumbuhkan empati terhadap orang lain juga bisa meningkatkan kecerdasan emosional. Seseorang yang cerdas secara emosional bisa menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan sendiri dengan mempertimbangkan perspektif, pengalaman, dan emosi orang lain.
Kalau bahasa cinta pasanganmu Receiving Gift, tak perlu menunggunya ulang tahun. Berilah dia surprise kecil kapan saja, yang bisa menyenangkannya.
2. Membantumu Mengomunikasikan Kebutuhan Masing-Masing
Tak hanya membantumu mengekspresikan cinta, bahasa cinta juga bisa membantumu mengekspresikan bagaimana menerima cinta. Kalau kalian berdua udah saling paham bahasa cinta masing-masing, jadi lebih mudah mengomunikasikan banyak hal.
Beberapa miskomunikasi lebih mudah dihindari dalam sebuah hubungan. Kamu bisa memberi ruang satu sama lain dan membiarkan pasangan lebih mencintai, menghargai dan menghargaimu. Begitu juga sebaliknya.
Misalnya jika bahasa cinta pasangan adalah sentuhan fisik, kamu ngga akan kaget kalau tiba-tiba dia memelukmu dari belakang. Itu berarti dia sedang menunjukkan rasa sayangnya. Jangan merasa dia terlalu lebai, atau jangan sampai kamu malah merasa risih hahaha.
3. Menghindari Munculnya Masalah
Menggunakan bahasa cinta buat berkomunikasi ternyata bisa membantu kalian menghindari potensi pertengkaran. Karena kamu dan pasangan udah saling memahami inner self masing-masing.
Misalnya kalau bahasa cintamu quality time, kamu merasa ngga dianggap kalau ngga ditemani jalan-jalan atau minimal nonton bareng di rumah. Namun setelah kamu mengetahui bahasa cintamu sendiri, ungkapkan pasa pasangan sehingga pasangan atau suami bisa memahamimu.
Suami itu makhluk yang ngga bisa baca pikiran kalau ngga diomongin. Mereka sungguh ngga peka, karena emang jarang bisa memahami wanita. Hassseeek. Dulu aku sendiri mencoba menggunakan bahasa kalbu yang berakhir dengan kesal seharian. Itu aja dia ngga ngeh kalau aku lagi bete.
Sekarang ya langsung ajalah to the point maunya apa. Hehee.
4. Bantu Menghindari Perselingkuhan
Sebuah fakta menarik yang diungkap dr.Aisah Dahlan dalam podcast bersama Denny Sumargo beberapa waktu lalu. Memahami bahasa cinta pasangan adalah kunci penting dalam pernikahan, termasuk dalam menghindari perselingkuhan.
Memang benar kalau suami istri itu biasanya dipertemukan dengan watak yang berbeda. Itulah tarikan di otak secara alami, dan nantinya untuk balancing (penyeimbang). Kebanyakan ngga memahami dan menganggap perbedaan sebagai kelemahan.
Banyak yang menjadi alasan ‘tidak cocok’ sebagai akhir hubungan yang berujung pada perceraian. Padahal rumah tangga juga bisa dijembatani dengan ilmu. Maka dari itu penting banget bisa belajar memahami watak pasangan, salah satunya bahasa cinta ini.
Teori bahasa cinta ini diawali dengan ‘baterai kasih sayang’. Menurut bu Isa, di otak ada sumber listrik yang konsepnya kaya baterai. Semua orang baterainya harus di cas tiap hari dengan love language ini tadi.
Meski setiap orang punya kelimanya, namun ada porsinya. Nah yang paling mendominasi ini jangan sampai tangkinya kosong. Dan urutan ini beda-beda pada tiap pasangan suami istri.
Perbedaan bahasa cinta ini yang sering menimbulkan ‘kekosongan’ di jiwa salah satu pasangan kalau ngga dipahami dengan baik satu sama lain.
Suami yang bahasa cintanya Act of Service akan merasa lebih dicintai ketika pasangan memperlakukan dirinya dengan baik dan melayani mulai dari hal kecil hingga besar.
Kalau kedua hal ini berbenturan maka akan mengakibatkan munculnya ‘ruang kosong’ akibat baterai kasih sayang yang tidak terisi. Akibatnya muncul rasa kurang puas dan merasa pasangan selalu ada yang kurang dan bikin cari kepuasan di ‘tempat’ lain.
Akhirnya masuklah orang lain yang sesuai dengan love language yang kita cari. Inilah awal mula perselingkuhan bisa terjadi.
Nah gimana, sekarang udah tahu kan pentingnya memahami bahasa cinta masing-masing? Mengenali bahasa cinta adalah sebuah keterampilan, dan prosesnya memang butuh penyesuaian. Ngga akan berhasil cuma dalam satu malam.
Benar memang kalau memahami bahasa cinta pasangan bisa menjadi kunci awetnya sebuah hubungan. So, jangan sampai bateraimu dan pasanganmu kosong ya Moms hari ini 🙂
nah iya aku setuju lho kalo kita sebagai pasangan wajib banget mengetahui dan memahami bahasa cinta pasangan biar langgeng romansanya
Nah, aku tuh tau suami suka peluk-peluk aku pas masak gitu, tapi aku suka risih. Hahaha.
Jadi meski kita tahu bahasa cinta pasangan, emang bener kudu dipahami bener-bener dan menjaga komunikasi dengan baik biar gak terjadi perang 😀
Penting banget biar gak miskom, karena kadang kita berharap suami itu ngasih hadiah abcd buat bentuk cinta, padahal bahasa cinta suami itu melayani, hehehe. Ini aku alami sih
Bahasa cinta memang perlu banget, walau kadang mikir “halah sudah nikah ini” tapi ternyata bahasa cinta tuh diperlukan. Bahasa cinta tuh bisa macam-macam bentuknya, memang tergantung kita dan pasangan juga ya mbak.
Bahasa cinta setiap orang memang beda-beda. Ada yg physical touch, ada yg suka bilang I love you tapi ada jg yg cuek tapi bahasa cintanya ada kapanpun saat dibutuhkan. Jadi kita memang harus mengetahui bahasa cinta pasangan kita
Bener, karena ngga sama ituh makanya harus saling mengenal dulu masing2 punya bahasa cinta apa hehe
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan keharmonisan dengan pasangan
Salah satunya dengan memahami bahasa cinta masing masing ya
Komunikasi dan saling memahami kunci hubungan awet ya kak. Apalagi dalam rumah tangga, memang kudu deh jalinan komunikasi diperkuat dan cerdas memahaminya ya
Terkadang tuh pengen menyampaikan ketidaksukaan
Namun khawatir berakhir pertikaian
Makanya kadang lebih memilih mengalah
Bukan karena kalah, malas berdebat saja
Kunci dari sebuah hubungan adalah komunikasi yaa.. Dan komunikasi ini dilakukan dengan memerhatikan bahasa cinta pasangan agar api cinta dalam pernikahan senantiasa menyala dengan hangatnya.
Seringkali kegagalan yang gak diinginkan oleh pasangan dikarenakan batere cinta malah diisi oleh orang lain yang awalnya bukan siapa-siapa. Huhuhu, jangan sampai yaa.. Naudzubillahi min dzalik.
Semoga
Aku punya kelimanya, tapi yang dominan quality time + physical touch. Udah keliatan yaa dari sini tim menghindari LDR-LDR club. Hahaha.
Tapi bahasa cinta ini memang harus bener-bener dipelajari dan dijaga terlebih setelah menikah biar tetap langgeng.