Kartini Mendorong Perempuan Melek Literasi Digital

Kartini mendorong perempuan melek literasi digital

“Tidak! Seorang wanita yang bersungguh-sungguh maju tidak mungkin dapat hidup dalam masyarakat kami dalam keadaannya sekarang ini. Bagi wanita pribumi sekarang ini hanya terbuka satu jalan yaitu: kawin.”

Begitu kata-kata Raden Ajeng Kartini pada Mr dan Nyonya Abendanon saat awal perkenalan mereka di Jepara tahun 1900. Saat itu Kartini ingin agar Mr Abendanon memberikan pendidikan kepada para gadis, juga pendidikan kejuruan.

Perjuangan Kartini
(sumber: historia.id)

Mr Abendanon memandang Kartini heran. 

“Betulkah Anda ingin pendidikan tinggi untuk para gadis Anda? Bagaimana kemauan Anda? Mari ceritakanlah, Anda ingin menjadi apa? Dokter?” tanya Mr Abendanon.

Percakapan ini ada pada buku Door Duisternis Tot Licht halaman 71, seperti dikutip pada buku “Kartini, Sebuah Biografi” halaman: 209, cetakan 1977 yang ditulis Sitisoemandari Soeroto.

Begitulah Kartini, keinginannya sangat kuat agar perempuan tak mendapat diskriminasi dan tak selamanya dicap hanya akan berakhir di dapur. Dulu, perempuan selalu identik dengan mengurus rumah. 

Padahal Kartini ingin membuka ruang penyetaraan bagi wanita agar bisa berkarya seperti laki-laki. Perempuan bebas mengutarakan mimpinya, berekspresi, memiliki ide kreatif, menyalurkan bakat, membuat gerakan, bahkan menyuarakan pemikirannya agar bermanfaat bagi sekitarnya.

Pentingnya Perempuan Melek Literasi Digital

Di era digital seperti saat ini, perempuan bisa tetap bekerja dan berkarya dengan berbagai bentuk dan cara yang beragam. Seorang istri juga bisa bekerja dari rumah selain menjadi ibu rumah tangga. Sekarang banyak juga pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah berkat jaringan internet cepat.

Pendiri Institute of Social Economic Digital (ISED), Sri Adiningsih menyebutkan bahwa ketimpangan digital masih terjadi pada kelompok perempuan. Padahal perempuan juga masih punya potensi dalam pembangunan ke arah transformasi digital.

Apalagi kehidupan jadi berubah drastis semenjak pandemi. Seluruh lapisan masyarakat jadi lebih banyak di rumah saja dan mengandalkan jaringan internet cepat.

Sekolah jadi dilakukan secara daring dan pekerjaan kantor juga dipindah menjadi Work From Home. Hal ini mau tidak mau memaksa masyarakat umum untuk memiliki pengetahuan literasi digital yang cukup. Khususnya perempuan agar bisa lebih memaksimalkan penyaringan informasi digital.

Literasi Digital Melawan Hoaks

Literasi digital sendiri bisa digambarkan sebagai kemampuan individu atau kelompok dalam memahami teknologi digital. Kemudian dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang bermanfaat.

Pada survei 2018 lalu oleh World Wide Web Foundation bertajuk “Women’s Rights Online”, dikatakan bahwa ada kesenjangan gender yang besar pada bidang digital di Indonesia. Rata-rata hanya 20% perempuan Indonesia memiliki akses jaringan internet cepat.

Padahal partisipasi perempuan ini sangatlah penting dalam penggunaan dan pengembangan teknologi yang berlari cepat di era ini. Mengingat peran perempuan dalam pendidikan digital, di mana banyak perempuan bekerja sebagai pendidik untuk anak-anak di negeri ini. Minimal menjadi seorang ibu untuk anak-anak mereka.

Kemudahan mengakses internet saat ini mengakibatkan kita dibanjiri tsunami informasi. Hanya lewat ujung jari, kita akan mendapat banyak sekali informasi tentang apa saja yang sedang viral. Perkembangan teknologi memang tak bisa dibendung, namun pilihan untuk memilah dan memilih informasi dengan sumber yang jelas ada di tangan kita, para ibu.

mendampingi penggunaan akses internet provider
(sumber: pexels.com)

Seorang ibu seharusnya masih mendampingi anak-anak dalam mengakses internet dan media sosial. Bayangkan, sekarang apa saja bisa diakses dengan jaringan internet cepat. Bahkan konten negatif kerap menjadi konsumsi anak di bawah umur. Belum lagi banyaknya hoaks yang sering menghampiri timeline media sosial saat ini.

Maka maraknya berita hoaks memang menimbulkan keresahan dan kekhawatiran bagi kita semua. Sebagai pengguna internet yang bijak, sebaiknya setiap informasi yang kita dapatkan memang informasi yang jelas sumbernya dan memang kita butuhkan.

Media sosial juga tak seharusnya membuat kita keblinger membagikan apapun ke ranah publik. Ada batasan-batasan yang seharusnya bisa menjadi tugas ibu untuk menyaring konten apa saja yang baik dan bermanfaat untuk anak-anak.

Baca Juga:

Belajar Bahasa Inggris Online, Biar Bisa Kuliah di Luar Negeri

Memilih Internet Provider Tepat

Internet saat ini sudah menjadi nafas bagi semua orang, tak melulu bagi orang dewasa tapi juga anak-anak untuk belajar. Apalagi berbagai aktivitas tanpa batas juga sangat bergantung pada jaringan internet cepat.

Oleh karenanya, jangan sampai salah memilih internet provider untuk mendukung aktivitasmu.

Pastikan area tempat tinggalmu bisa dipasang kabel internet provider. Saat ini IndiHome adalah pilihan tepat, karena sudah menjangkau hingga pelosok negeri.

Nah, apalagi IndiHome dari Telkom Indonesia juga menyediakan fitur edukasi untuk anak-anak. Fitur edukasi ini dilengkapi dengan fitur tambahan yang bisa digunakan untuk mendukung pembelajaran anak, seperti aplikasi belajar, dan akses ke berbagai sumber daya online dengan layanan jaringan internet cepat.

Memilih internet provider yang tepat akan membantumu memenuhi semua kebutuhan dan ragam aktivitas di era digital saat ini.

Baca Juga:

Ide Seru Kegiatan Bersama Anak Selama Ramadan

Penutup

Hasil pemikiran, perlawanan, dan perjuangan Kartini di zaman dahulu sangat memberi dampak besar bagi kaum perempuan di era digital saat ini.

Perempuan terutama para ibu modern bisa bebas berekspresi dan berkarya asal tetap mematuhi norma-norma. Berkat teknologi digital, semua bisa mengakses berita apa saja namun pastikan tidak menyebarkan berita hoaks.

Jaringan internet cepat membantu mempermudah tugas ibu mendampingi anak-anak belajar dari rumah dengan berbagai konten edukasi yang bermanfaat.

 

By thekurniawans

The Kurniawans adalah sebuah catatan keluarga, jelajahi kisah pengasuhan, perjalanan, dan semua cerita menyenangkan.

24 thoughts on “Kartini Mendorong Perempuan Melek Literasi Digital”
  1. Ada banyak informasi dan pengetahuan yang benar yang bisa dipelajari untuk meningkatkan kualitas diri ya. Dan tentunya untuk menangkal berita2 tidak benar alias hoaks. Dan untuk itu diperlukan juga jaringan internet yang bagus agar lancar proses belajarnya 🙂

  2. Sekarang informasi memang mudah banget buat diakses. Cuma kalau literasinya kurang, hoax aja dilahap. Jadi tetap kudu bijak ya biar tahu mana yang baik, benar juga. Gak asal ngikut arus dan malah miss informasi

  3. kami juga mengandalkan indihome di rumah, meski digunakan seringnya di sore hingga malam, atau diakhir pekan. tetap jadi andalan plus bonus nontonnya bikin enjoy menikmati tontonan dengan nyaman

  4. Sebagai ibu, biasanya jadi madrasah pertama bagi anak. Dunia digital juga memperluas peluang untuk mendapatkan penghasilan. Makanya sebaiknya perempuan melek digital. Tupaya dapat merasakan manfaat yang maksimal

    1. Ibu sekolah pertama bagi anaknya, dan mengajarkan anak harus sesuai dengan zamannya perlu terus update diri tentunya dengan bantuan internet yang handal

  5. Wah penting banget si jaman sekarang mendampingi anak-anak perihal akses internet mengenal literasi digital. Nggak hanya anak gadis sih, anak laki juga harus agar tidak salah jalan menggunakan internet

  6. Sepakat…Jaringan internet cepat membantu mempermudah tugas ibu mendampingi anak-anak belajar dari rumah dengan berbagai konten edukasi yang bermanfaat. Apalagi waktu pandemi kemarin saat anak-anak belajar dari rumah, keberadaan internet cepat sungguh bantu para ibu berperan jadi ‘guru’

    1. Jaringan inet cepat tuh memudahkan kita banget yg kerja dari rumah. Kalau tersendat pasti mempengaruhi produktivitas dan mendampingi anak2 jg perlu banget, apalagi yg udah mulai socmed ria ya mba..

  7. Aku sebagai pelanggan IndiHome juga merasakan kebaikan dari melek literasi digital. Kita, perempuan idealnya harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Untung ada internet cepat yang dapat mendukung segala kegiatan online di manapun berada. Seandainya di zaman kartini dulu sudah ada, beliau pasti bahagia 😀

  8. Setuju banget saat anak memakai internet perlu didampingi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Di rumah juga aku memakai IndiHome, puas. Internetnya cepat mudah mengakses apa saja

  9. Jaman sekarang makin mudah untuk mencari informasi dan belajar. Karena sudah ada internet yang andal dan terpercaya.

    IndiHome menjadi pilihan terbaik kita semua untuk layanan internet yang cepat dan stabil.

  10. era digital canggih seperti sekarang ini, dimana akses internet cukup mudah untuk didapatkan bahkan pada anak sekalipun, memang sudah seharusnya melakukan kontrol yang kuat pada anak ya

  11. Gak cuman suami yg support kita untuk menjadi wanita hebat,indihome pun berperan besar buat kita para wanita hebat blogger ini. Semangat buat kita semua para wanita keren 🙂

  12. Apa jadinya kalau perempuan tanpa Kartini?
    Yang membuka sejarah abru bagi perempuan dan kemudahannya untuk mendapatkan berbagai macam peran serta akses Melek Literasi Digital masa kini.

    Terima kasih, Kartini.
    Dan semoga kita bisa meneruskan perjuangan beliau yang mulia.

    1. Betul s3kali wanita meski tdk bekerja kantoran tapi banyak peran & kesempatan yg bisa di ambil sambil menunggu anak plg sekolah

  13. Di era digital seperti ini, sangat penting bagi perempuan untuk melek literasi digital
    Melindungi diri dari hoax yang ada

  14. Bisa berada di dunia internet semaju sekarang membuat saya jadi bangga dan bisa aktualisasi diri meski di rumah saja

  15. memang sekarang banyak banget ya informasi berseliweran di sekitar kita yang kalau tidak pintar memilahnya bisa membuat kita termakan berita yang tidak benar makanya penting banget bagi kaum perempuan untuk meningkatkan literasi digitalnya

  16. Tugas ibu di era digital ini enggak mudah ya. Di tengah kesibukannya mengurus rumah tangga, ada anak-anak yang harus dibersamai saat mengakses internet. Semoga kita semua diberikan kemudahan dalam menjalani peran itu.

  17. Banyaknya hoaks di media sosial memang harus dibarengin dengan melek literasi, jadi kita tidak mentah mentah menerima segala informasi yang datang.

  18. Perempuan zaman sekarang harus melek digital ya jangan jangan gaptek, supaya tidak cepat menerima berita

  19. Bersyukur banget ya kita para perempuan Indonesia punya RA Kartini. Jadinya sekarang bisa maju pesat. Seandainya gak ada beliau, ah gak kebayang kita sekarang kayak gimana. Mungkin membaca saja sulit. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan dengan sebaik-baiknya ya kesempatan sekarang ini.

  20. sebenarnya Indonesia itu malah isu kesetaraan gendernya lebih bagus lo dibandingkan barat. Ga cuma masalah pendidikan untuk perempuan bahkan kita punya presiden perempuan sedangkan USA aja belum pernah hehehe

  21. Perempuan sekarang memang harus melek digital dan bijak dalam menggunakan internet. Jangan mudah percaya berita, karena sekarang banyak sekali berita hoax.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *