Mitigasi Santet Digital. Blogger Bisa Jadi Content Creator Tangguh Didukung IndiHome

content creator tangguh didukung IndiHome

“Tang, kayanya ini kita beneran kena santet deh. Gimana yha, kok tiba-tiba SS bisa mendadak meroket, lho. Parah ini mah!”

Beberapa saat seberes lebaran, salah satu blogger hits yang juga sahabatku mendadak ngasih tahu bencana besar. Iya. Bencana besar bagi kami kaum blogger yang mengumpulkan pundi-pundi rupiah lewat ngeblog.

Kiriman santet digital

Biasanya pada rame karena algoritma Google yang susah diprediksi, kadang DA (Domain Authority) tiba-tiba turun drastis. Ini berpengaruh banget sama job blogger, karena kebanyakan ada kriteria minimal DA tertentu untuk tawaran kerja sama.

Alhamdulillah selama ini DA-ku aman, karena aku emang optimasi dengan ‘jalur yang benar’. I mean, ada beberapa cara bikin DA naik secara instan. Spam Score (SS) ku juga relatif aman, paling tinggi cuma 3%.

Sekarang bisa sampai 46% dong!!!

spam score meroket

Apakah ini tinggi, Ntang?

Iya banget!

Apakah ngaruh sama job-mu, Ntang?

Sayangnya, iya.

Self Healing Lewat Blogging Lebih Dari 10 Tahun

Awalnya aku menulis blog bukan untuk mencari cuan. Aku mengenal istilah ngeblog saat masih Sekolah Menengah Atas, dan memilih platform Multiply sebagai buku curhat digitalku. Aku menumpahkan semua keseharianku, dan nyampah tiap hari di sana.

Suatu hari, aku ngga bisa membuka laman Multiply lagi, entahlah kok tiba-tiba ngga bisa diakses. Rasanya aku patah hati banget. Banyak banget kisah dan perjalananku yang penuh kegalauan mendadak hilang. Yah, rasanya kaya ditinggal mantan!

ngeblog lewat Tumblr

Kemudian aku mengenal Tumblr, sebuah platform blogging yang ringan banget. Aku memulai lembaran baru dan berbagi lagi banyak tulisan. Seputar perjalanan, kuliner, cerita backpacker, nasib perantau kere, dan kisah asmara yang mulai basi.

Aku main Tumblr lebih dari lima tahun, menemani perjalanan perantauanku di Cikarang. Aku suka banget menulis kalau lagi bete. Mungkin karena aku agak introvert dan ngga mau cerita sama orang lain tentang masalahku.

Lagi-lagi ada isu kalau Tumblr bakal diblokir. Benar saja, beberapa saat kemudian aku ngga bisa mengakses dashboard Tumblr. Dan mencoba berbagai cara buat memulihkan semua tulisanku. Bahkan menginstall aplikasi VPN demi melihat tumpukan kenangan di sana.

Sepertinya aku harus berpindah lagi ke platform yang lebih aman. Di sinilah aku mengenal WordPress. Rasanya aku mulai jatuh cinta kembali.

Aku juga bergabung dengan berbagai komunitas literasi, mengasah ilmu kepenulisan, menyusun banyak antologi, memiliki ruang berkarya, berbagi kisah parenting, semua aku tumpahkan di petak bahagia irisansenja.wordpress.com.

Irisansenja.com, Anak Pertama Yang Paling Disayang, Paling Dicinta

Blog Antologimasa

Ada sebuah mini project, bersama tiga teman dekatku tentang proyek “Membudayakan Gerakan Literasi”. Kami berempat mengampu dan melahirkan sebuah nama Antologimasa. Dibalik layar Antologimasa ada irisansenja, jeyjingga, rayuanmentari, dan haisore.

Antologimasa membuatku menemukan rumah untuk terus berbagi konten positif setiap hari dengan teman-temanku. Saat itu aku belum menemukan big why harus menjadi TLD (Top Level Domain).

Sampai akhirnya aku menemukan big why-ku.

Aku menemukan tujuan ngeblogku ini sebenarnya apa sih?

“Aku cuma ingin menulis, dan ingin tulisanku banyak yang baca. Bermanfaat buat banyak orang. Pokoknya bisa menebar manfaat sampai kelak aku pergi dari dunia ini.”

Sahabatku yang udah migrasi ke TLD duluan pun bilang,

Kalau kamu pingin tulisanmu bisa menjangkau lebih banyak orang, yuk belajar optimasi ngeblog. Caranya pindah dulu ke TLD. Nanti di sana kamu bisa belajar tentang traffic, dan banyak hal. Ada teknik SEO yang bisa bikin tulisanmu nangkring di page one Google. Dari sana akan banyak pengunjung yang tahu tulisanmu,” katanya saat itu.

Aku pun melangkah mantap buat lebih profesional menjadi TLD dengan domain irisansenja.com.

Blog irisansenja.com

Tapi aku masih blank banget nih. Kalau udah TLD terus harus apa dong?

Masih serba meraba-raba, aku mulai dengan rajin posting dan bikin konten di blogku. Karena aku masih memilih niche Lifestyle, jadi ada banyak kategori di blogku. Aku berusaha memaksa diriku sendiri untuk konsisten mengisi konten blogku.

Saat ada beberapa tawaran kelas, aku ngga ragu buat daftar. Investasi leher ke atas menurutku adalah investasi jangka panjang.

Di sini aku mengenal kelas Push DA buat melejitkan DA ku yang nyungsep. Keseringan malah naik turun kaya ingus. DA-ku yang awalnya 8 bisa sampai 32 karena aku rajin tanam-tanam backlink.

Aku rela banget melek sampai tengah malam buat ngerjain tugas. Kelas ini sistemnya tuh eliminasi. Kalau ngga beres tugasnya ya langsung di-kick.

Ada kelas Audit Web dan Cara Menggunakan Tools Audit buat korek-korek bobroknya blog. Aku jadi tahu banget, apa aja parameter yang harus dioptimasi. Apalagi kan blog ibarat rumah buatku. Aku harus bisa merawat dengan baik agar para pengunjung betah dan balik lagi ke sini.

Ada kelas Learn to Earn yang juga ngebantu banget mengumpulkan pundi-pundi cuan. Emak-emak mana yang ngga langsung hejooo.

Memang yaa, hasil ngga akan mengkhianati kerja keras. Pelan-pelan irisansenja.com mulai mendapatkan tawaran job.

Aku tuh rasanya seperti menemukan minat dan bakatku. Aku jadi menemukan passion-ku di umur setua ini!

Bisa bekerja sesuai passion tapi dapet cuan? Apa yang lebih membahagiakan dari ini?

Irisan Senja, Sapi Perah yang Mulai Lelah

Aku terus belajar optimasi, belajar bikin konten, sampai bener-bener blogku ajeg. Job-job mulai berdatangan dan aku pun mulai berani unjuk gigi ikut lomba.

Awalnya memang ngga menang, dan hampir menyerah. Tapi lagi-lagi, aku menyemangati diriku sendiri. Aku terus menulis, untuk mengalahkan diriku sendiri. Aku ingin meningkatkan skill menulisku, dan menggali lagi kreativitas mengontenku lewat lomba.

Sampai akhirnya ada lomba blog yang kumenangkan. Dari sini mulai lagi banyak tawaran kerja sama brand.

Aku bahkan mulai berani mengambil job kecantikan yang bukan  wilayahku.

Saat ada kesempatan, kenapa ngga?

Aku jadi semakin rajin silaturahmi ke blog-blog para beauty blogger, lihat youtube dan review-review beauty. Memang awalnya kaku banget, tapi lama-lama jadi kecanduan lho.

Aku belajar bikin video unboxing skincare, sampai bikin reviewnya lewat reels instagram.

Di sinilah aku jadi lupa diri, irisan senja bekerja terlalu keras.

Blog yang dulu aku perjuangkan mati-matian dan menjaga tulisan organiknya, lama-lama menjadi blog etalase.

Tahu kan istilah blog etalase?

Isi artikelnya cuma tulisan berbayar. Jarang ada tulisan organiknya. Bukankah ini baik? Makin cuan dong?

Harusnya sih iya, tapi kan harus balance juga dong sama artikel organik.

Aku ingat sama salah satu omongan coach-ku di salah satu grup ngeblog,

“Punya blog itu harus disayang, jangan dijadiin sapi perah yang disuruh kerja mulu. Punya blog tuh harus dirawat seperti anak sendiri. Apalagi kalau blognya juga disuruh kerja dan ngehasilin duit.”

Jleb ngga tuh!

Santet Digital Juga Nyata Adanya

Ternyata eh ternyata, bukan hanya bisnis kuliner yang sering di-isengin. Para pekerja digital juga ngga boleh ber-santai ria. Dikira ngga ada yang iseng apa?

Senggol-senggolan dunia digital ngga kalah sengit. Wohooo, apa aja?

1. Jingling

Suatu hari ada yang jingling ke blog-ku. Tiba-tiba PV naik drastis sampai ribuan. Kata coach-ku ini emang ada yang iseng. Soalnya ngga mungkin juga, saat itu yang PV harianku cuma 100-an eh ini satu hari langsung ribuan.

Jingling ini adalah sebuah software buat meningkatkan traffic website secara instan atau disebut software auto visitor. Dengan software ini, sebuah website bisa dibanjiri pengunjung dalam hitungan hari.

Dampak jingling ini bisa membuat Google menandai sebuah website atau blog sebagai spam. Jadi blog ku juga akan semakin sulit ditemukan di laman pencarian.

Kalau hal ini masih sering terjadi, bisa-bisa blog-ku ngga akan terindeks lagi di search engine dan ngga ada yang bisa menemukannya, kecuali pengunjung mengetik URL langsung.

2. Teror Spam Score

spam-score-meroket

Beberapa minggu kemarin ada bencana besar lain. Ada seorang temen yang memberi tahu kalau dia kena serangan backlink yang bikin Spam Score (SS) nya naik tinggi. Aku jadi iseng lihat punyaku juga.

Deg! 46%

Nge-blank sejenak. Gila aja!

Seumur-umur ngeblog ngga pernah lho segini tingginya. Paling gede punyaku biasanya 3% doang.

Oh ya, spam score itu seperti tolok ukur kesehatan sebuah situs web yang dikenalkan pada 2015 oleh pengembangnya, Moz. Melalui parameter ini maka pemilik situs web bisa mengidentifikasi kesehatan situs dari angka persentase SS.

Kalau angka SS pada skala 1-30% berarti rendah, sedangkan 31-60% dinilai sedang. Nah, angak 61-100% dinilai tinggi. Semakin tinggi nilai SS kamu, makin bahaya dong karena bisa kena banned.

Apa sih dampak lainnya?

Hal pertama yang aku rasakan adalah sepi job. Padahal saat awal bulan Ramadan alhamdulillah banyak banget tawaran kerja sama. Saat ini bener-bener kering kerontang, huhu.

Mungkin karena ada beberapa brand yang menjadikan SS sebagai sebuah parameter pertimbangan juga.

Tentu saja hal ini akan berimbas pada traffic yang secara perlahan semakin turun. Bahkan dari beberapa artikel yang aku baca, bisa juga artikel kita akan semakin turun peringkatnya di Google Search.

Awalnya yang berada di peringkat No.1, bisa aja merosot terus bahkan hilang dari halaman pertama Search Engine.

Mengerikan? Pasti!

Kok bisa ini terjadi sih?

Saat aku baca-baca lagi, ternyata emang ada istilah “santet backlink”. Sebuah isilah yang dimunculkan oleh para webmaster Indonesia untuk menyebut serangan dari pihak luar ke blog kita.

Jadi saat aku ceki-ceki lewat Moz, ternyata ada banyak banget puluhan backlink yang mengarah ke blog-ku. Eh, bukannya malah bagus ya dapet backlink gratis?

Belum tentu! Karena backlink-backlink jahat tersebut punya nilai SS yang tinggi, dan terindikasi spam juga. Kok tahu kalau itu backlink spam sih, Ntang?

Ya salah satunya karena backlink tersebut punya nilai SS 70-80% dan ngga relevan juga. Kemudian yang kedua, serangan ini terjadi pada saat bersamaan atau berdekatan.

Terus siapa yang ngirim?

Ya ngga tahu. Makanya dinamain santet backlink.

Mitigasi Santet Backlink

Aku pun akhirnya browsing lagi cara menurunkan spam score, sambil tanya-tanya ke coach gitu. Berikut ini beberapa cara yang udah aku lakuin:

1. Disavow Link

Disavow links atau Google Disavow Links merupakan tools Google yang fungsinya menolak backlink yang mengarah ke situs lain. Jadi disavow link ini dipakai buat menolak backlink dengan SS tinggi yang mengarah ke blog kamu.

Karena serangan situs dengan SS tinggi yang kemungkinan besar menyebabkan SS ku jadi tingi dan berpotensi menurunkan peringkat blog kita juga turun.

Caranya sendiri cukup mudah, nanti masuk juga lewat Google Search Console. Tapi berapa lama prosesnya juga ngga instan. Yang jelas akan lumayan lama, bahkan bisa sampai berbulan-bulan. Nangis ngga tuh?

2. Buat Konten Berkualitas Tiap Hari

Salah satu cara paling efektif menurunkan skor spam blog adalah dengan memperbanyak tulisan organik. Tulisan organik di sini maksudnya adalah yang bebas sponsor.

Bikin konten tulisan tiap hari ternyata ampuh banget menurunkan SS dengan cepat. Hal ini membuat keyword blog juga makin bervariatif karena banyak artikel yang dapetin ranking bagus di page one Google.

Satu masalahnya. Harus konsisten. Bisa ngga?

Blogger Juga Bisa Jadi Content Creator Tangguh Bersama IndiHome

Ini PR-ku saat ini. Bikin konten tiap hari hari buat menyembuhkan irisansenja.com yang lagi masa rehat. Apalagi sekarang lagi sepi job banget. Aku bisa mengakalinya dengan bikin konten organik seputar parenting, beuaty, review film, dan banyak lagi.

Bahkan aku juga bikin konten di media sosial sebagai mitigasi cari cuan tambahan. Alhamdulillah ada aja job yang masuk. Aku juga sudah melahirkan anak kedua: thekurniawans.com dengan niche parenting.

Menambah anak memang butuh perjuangan baru, dan kerja keras lagi. Tapi aku jadi bisa lebih kreatif ngonten dengan tema yang lebih spesifik.

Menyenangkan sekali!

Tahu ngga apa yang jadi andalanku bikin konten? Tentu saja layanan internet provider yang cepat.

Kalau ngga punya koneksi internet ya seorang content creator bisa apa?

Di sinilah peran IndiHome sangat berkontribusi dalam mendampingi profesiku jadi seorang content creator.

Udah banyak banget konten yang aku hasilkan sejak menggunakan IndiHome lebih dari 6 tahun.

Mulai dari blog belum TLD di Tumblr, WordPress gratisan, sampai sekarang sudah bisa menghasilkan cuan.

1. Konten Kesehatan: Youtube Live Edukasi Penyintas Covid

Live streaming YouTube

Aku termasuk seorang yang lebih senang (lebih nyaman tepatnya) dalam mengungkapkan perasaan melalui tulisan daripada ngomong langsung.

Ngga pernah ada selintas pun dalam pikiranku buat tampil secara live streaming. Gila aja!

Kalau ada pilihan tampil di belakang layar, kayanya aku mending mengambil peran itu. Daripada harus mati gaya kalau harus live dan kebanyakan aaa eeee kemudian dead air.

Tapi rasa ingin menantang diri sendiri dan berbagi pengalaman sangat membuncah. Saat ada kesempatan challenge Hexagon City Virtual Conference, sepertinya aku harus mencoba.

Jangan pedulikan deh ada berapa banyak yang akan melihat acara kita, ada atau tidak ada yang melihat, yang penting berani tampil dulu deh.

Oke, aku akan membuktikan kalau aku bisa mengalahkan rasa takutku sendiri.

Alhamdulillah aku berani daftar dan mengangkat tema seputar pengalamanku menjadi penyintas Covid. Aku bukan nakes atau satgas, murni hanya seorang penyintas yang ingin berbagi pengalaman.

Dari sini aku jadi belajar tentang sebuah patform streamyard dan memilih live lewat Youtube.

Awalnya emang tegang banget, lumayan lama lho karena harus live selama 60 menit tanpa ada host. Yang paling bikin aku was was sih koneksi internet.

Haduh kalau mendadak putus-putus di tengah acara kan ngga lucu. Pasti yang nonton juga bakal bete. Penonton juga bakal males nungguin kalau tiba-tiba nge-freeze juga.

Alhamdulillah IndiHome bisa mendukung acaraku jadi lancar karena koneksi bangus banget selama acara berlangsung. Acara tanya jawab juga sukses tanpa hambatan. Pengalaman pertama yang bahagia banget.

2. Konten Parenting: Ibu Belajar Parenting Islami

Aku sendiri punya sebuah komunitas yang aku bikin bersama teman-teman Ibu Profesional namanya Ibu BARIS (Ibu Belajar Parenting Islami). Isinya ya sekumpulan ibu yang ingin belajar dan berbagi seputar parenting islami.

Nah, anggota Ibu BARIS ini kan seluruh penjuru negeri, jadi pastinya kami belajar lewat online. Cuma satu senjata kami untuk saling koordinasi dan menjalankan project: intenet.

Ya gimana kalau ngga ada internet? Masa iya kami mau ketemu tiap hari, sedangkan temen-temen ada yang di Sidoarjo, Malang, dan beberapa kota lainnya.

Tujuan Ibu BARIS sendiri sebenarnya sebagai referensi Parenting Islami bagi ibu-ibu lainnya. Jadi kami akan berbagi dan sharing konten di beragam platform.

Blog dan IG Ibu Baris

Kami punya IG dengan postingan terjadwal, ada Zoom Parenting Class juga. Kami juga punya blog dan YouTube.

Bahkan aku sendiri sering jadi moderator kalau ada IG Live atau Zoom Class. Duh, lagi-lagi aku berterima kasih pada IndiHome yang memberi kesempatan untuk produktif berkarya dari rumah.

Belum lagi kalau saat streaming jadi moderator tiba-tiba hujan, bisa deg-degan juga. Tapi alhamdulillah meskipun hujan deras, juga lancar tuh!

3. Konten Lingkungan: Easy Lazy Komposter Pot

Menjadi member Eco Blogger Squad memang bikin aku semakin sering bikin konten seputar lingkungan. Apalagi semua tahu kan, kalau bumi sedang ngga baik-baik saja.

Kalau semua belagak pura-pura ngga tahu dan ngga mau mengambil langkah sederhana untuk menjaga bumi, terus apa yang akan kita berikan pada anak cucu kita nanti?

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH), volume timbunan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton.

Ke mana sih sampah-sampah ini? Ya ke TPA dong. Menggunung di sana semua. Dan Indonesia menempati peringkat kedua negara denan angka Food Loss dan Food Waste tertinggi di dunia.

Nah, hal yang paling sederhana misalnya bertanggung jawab pada sampah diri sendiri.

konten lingkungan

Bikin kompos jadi super duper gampang dan kebangetan kalau kamu masih males bikin. Jadi ngga ada lagi alasan ngga ada lahan atau ngga sempet, karena ini udah anti rempong banget.

Kamu bisa mengolah sampah makanan dari dalam rumah.

4. Konten Kecantikan: Review Skincare

konten beauty

Siapalah aku, beauty blogger juga bukan hahaha.

Aku sendiri tipe orang yang jarang pake skincare aneh-aneh. Tapi sejak ada tawaran kerja sama dengan salah satu brand kecantikan, kok rasanya jadi kecanduan ya.

Aku jadi mencoba berbagai jenis skincare, belajar unboxing, dan review produk. Banyak belajar dari tulisan beauty blogger lainnya, mendalami berbagai istilah kecantikan yang dulu tampaknya awam bagiku.

Ini juga yang bikin aku belajar foto produk. Hey, kata siapa foto produk kecantikan itu mudah. Kamu harus bisa menuliskan tekstur dan menuangkannya dalam bentuk gambar. Mendeskripsikan aroma, merasakan hasil pemakaian setelah minimal dua pekan, dan banyak lagi.

5. Konten Teknologi: Undangan Gathering Bareng ASUS

Jadi blogger juga bisa dapet undangan ngonten dateng ke acara gathering lho!

Beberapa saat yang lalu ada undangan gathering ASUS di Malang. Keren banget! Alhamdulillah aku bisa berkesempatan meramaikan acara ini.

Kali ini temanya pengenalan detachable ASUS ExpertBook B3000. Asus ExpertBook B3000 nih laptop 2-in-1 yang hadir dengan ukuran yang ringkas dan telah ditenagai chipset berbasis ARM.

konten teknologi

Kami semua diberi kesempatan quick hands on ASUS ExpertBook B3000 ini buat bikin konten di Reels/ Tiktok dan menulis review lengkapnya di Blog. Yay!

Mengapa Memilih IndiHome?

memilih IndiHome sebagai internet prvoder langganan

Kalau aku pribadi sih karena udah terlanjur nyaman jadi ngga bisa pindah ke internet provider lain. Apalagi selama ini minim banget kendala.

Sebagai layanan digital yang menyediakan internet, telepon, rumah dan TV interaktif, IndiHome cocok banget buat semua aktivitas tanpa batas pilihan keluarga.

Apalagi jaringan IndiHome sudah tersebar di seluruh wilayah Inodnesia dan terus melakukan inovasi memenuhi kebutuhan internet terbaik masyarakat.

Solusi Internet Cepat, Berkelas, dan cerdas untuk Aktivitas Tanpa Batas

IndiHome dari Telkom Indonesia sudah menggunakan teknologi fiber optik lho.

Berkat teknologi ini, kamu bisa menikmati layanan manfaatan internetan berkecepatan tinggi yang ngga akan terpengaruh oleh cuaca. Ini yang bikin transmisi data dan akses bisa dilakukan dengan kecepatan optimal.

paket keluarga combo

Ada banyak banget pilihan paket IndiHome yang bisa kamu pilih. Untuk aku yang lebih sering ngonten dari rumah, buat edit-edit foto dan video lewat canva atau Capcut, kayanya Paket Keluarga paling cocok.

Pilihan Paket Keluarga Combo IndiHome ini bisa memenuhi aktivitas online bersama keluarga dengan harga yang lebuh untung Rp 700.000.

Kamu pun bisa menikmati layanan internet cepat dan stabil!

Tersedia Hingga Pelosok Negeri

Buat kamu yang kemarin pulang kampung dan susah sinyal, tenang aja. Sekarang ngga perlu khawair lagi. Kamu tetep bisa ngonten di rumah ortu di daerah mana saja.

Cukup periksa ketersediaan jaringan internet broadband di tempat tinggal kamu dengan mudah. Kini IndiHome pun sudah hadir hingga pelosok negeri.

Tetep bisa posting keseruan lebaran bareng keluarga deh!

Pilihan Layanan Add-on Sesuai Keinginan dan Kebutuhan

1. Netflix

Nonton Netflix ngga perlu pake kartu kredit lagi, cuma dalam satu tagihan IndiHome.

Wah aku yang biasa ngonten buat review film sangat beruntung nih. Bisa seru-seruan nonton drakor, TV series, hingga Netflix Original dengan lebih hemat.

2. Speed on Demand

Dengan Speed on Demand dari IndiHome kamu bisa tambah kecepatan internet sesuai kebutuhan secara sementara buat menunjang semua kegiatan online tiap anggota keluarga agar berjalan lancar.

Tersedia kecepatan internet mulai 20 Mbps hingga 100 Mbps dengan masa berlaku mulai dari 3 hingga 7 hari.

3. Upgrade Speed

Bisa upgrade Speed internet broadband kamu secara permanen sesuai kebutuhan. Anti repot, ngga pake ribet, dan banyak pilihan kecepatan juga. Mulai dari kecepatan 20 Mbps sampai 100 Mbps bisa kamu pilih.

4. Wifi Extender

Sinyal internet semakin kuat di sleuruh penjuru rumah berkat Wifi Extender dari IndiHome!

Pemasangannya pun praktis ngga perlu kabel tambahan dan mudah dipindah-pindah sesuai kebutuhan.

5. Upload Booster

Ini yang penting banget buat content creator sepertiku.

Bikin konten jadi serba sat set, uploadnya ke sosmed kan harus gercep juga. Kamu ngga akan pernah merasakan pengalaman gagal update sosmed kalau aktifin add-on Upload Booster!

6. Ultra Wifi

Perkuat sinyal wifi di tiap sudut rumah dengan Ultra Wifi dari IndiHome! Dengan instalasi praktis yang langsung terkoneksi otomatis.

Penutup

Banyak konten yang sudah aku hasilkan lewat blog. Ternyata aku juga bisa menjadi content creator! Ngga menulis aja, aku menjajal batas kemampuan diriku sendiri dengan tampil di depan kamera.

Aku mulai menambah uang jajan saat berhasil review unboxing produk, review tempat wisata dan kuliner, bahkan bikin konten edukasi seputar parenting dan lingkungan. Semua ini sangat didukung oleh IndiHome. Aku jadi bisa lancar streaming IG live, editing video dan mengunggahnya ke media sosial.

Mungkin saat ini irisansenja butuh menginjak rem sejenak dan setelah ini akan melesat lebih kencang. Sambil menulis banyak konten yang lebih bermanfaat lagi dan lagi.

Referensi:

Foto pribadi dan olahan Canva

https://www.indihome.co.id/

By thekurniawans

The Kurniawans adalah sebuah catatan keluarga, jelajahi kisah pengasuhan, perjalanan, dan semua cerita menyenangkan.

28 thoughts on “Mitigasi Santet Digital. Blogger Bisa Jadi Content Creator Tangguh Didukung IndiHome”
  1. Wah, ada ya santet digital
    Memang kalau punya blog harus dirawat juga ya mbak
    Biar blognya tetap bisa menebarkan banyak manfaat setiap harinya

  2. Wah saya pernah mbaa kena santet jigling, tergiur menaikan PV harga murah.. Setelah itu blog saya ga keindeks lagi… Huhuhuhu.. Mau nangis sayaaa.. Biasanya selalu ada di page 1 minimal 3. Ini ga nongol sama sekali. Diketik langsung keword menuju blog juga ga keliatan. Padahal baru 1x ikutan. Nyesel senyesel2nya.. Langsung cari dokter. Dan saat itu saya ga mau lagi ikutan naikin pv jalan pintas.

  3. Hai Mba, maaf aku ketawa pas baca judul artikelnya, ada aja yah idenya, hehehe. Kami belum cobain wifi extender ini, mungkin karena kami juga cuma ada di rumah sore hingga malam, jadi masih asik sama yang ada ja, hehehe.

    1. Wah baru tau ada juga santet digital, ngeri juga ..btw itu grup belajar SEO dan lainnya gratisan atau berbayar ingin ikutan..ngarep

  4. baru tahu istilah santet digital ini. kalo aku ngeblog beneran tanpa beban dan nggak ada target, bahkan nggak ada perawatan juga karna gaptek. mau berhenti sayang dan selalu galau kalo ga rutin nulis.
    semangat terus berkonten yaa apalagi didukung sama indihome… makin wus wus karyanya, aamiin.

  5. Blogku pernah spamscore-nya cukup tinggi. Katanya, disuruh bersihin brokenlink. Oke, udah kulakukan dengan rutin, tapi spamscore-nya tetep tinggi. Trus suatu ketika, temanku bilang, ada banner website yang terpasang di blogku, dan website itu Spamscore-nya tinggi. Itu website luar yang ngajak kerjasama backlink. Untungnya, kontraknya per 3 bulan. Setelah tau dia penyebab Spamscore-ku tinggi, aku udah ngga kerjasama sama dia lagi. Walaupun sebenernya enak, cuma pasang banner aja di blog, kita dapat dollar per 3 bulan sekali. Tapi ya begitulah, ada konsekuensinya juga.

    1. Nahhh iyaaa, makanya harus tahu bener, mana aja yang bikin SS nya tinggi soalnya emang macem2 juga kan faktor penyumbangnya huhu

  6. Aku kira santet apa hahaha, tapi memang sih nulis di blog itu ngak hanya menulis doang tapi harus rajin merawat blog soalnya tiba-tiba analisisnya bikin terkejoet terutama urusan da/pa serta spam score apalagi seiring bertambah usia dan anak-anak bertambah besar, alokasi waktu untuk fokus mulai berkurang. Tapi berkat dukungan IndiHome, mudah-mudahan bisa semangat lagi.

  7. Wahh istilah baru santet digital. Berarti blog molly juga lagi kena santet nih, gara2 spam scorenya jadi 56%. Emang bener2 bikin emosi. Inginku berkata kasar huhuuu

  8. Wah aku baru tau istilah santet digital nih mbak Lintang. Santet goes digital juga yaak…
    Bagi yang ngeblognya serius hal2 kayak gini jelas jadi perhatian banget sih ya. Soalnya blog jadi sumber cuan. Sebenernya sapi perah juga nggak apa-apa sih mba..asal disayang2, susunya pasti lancar jaya hehehe.

  9. Waduh, spam score bisa sampai 46% gituh hihihihi 🙁 IYa ya makin ke sini makin banyak aja cara meningkatkan traffic dan sebagainya dengan cara siluman wkwkwkwk 😀 Alhamdulillaah kita berada di jalan yang benar. Ngeblog untuk menyalurkan hobi nulis dan alhamdulillaah bisa dapat cuan plus menang lomba2 log ya mbak Lintang. Ada IndiHome tentu sangat mendukung berbagai kegiatan online kita sebagai emak rempong yang produktif 🙂

  10. Baru tahu saya mbak,ada santet digital. Aku bolak balik,judul itu, eh beneran itu santet digital haha ternyata ada yaa istilah itu dan aku baru tahu. Jahat banget ya yang ngirim santet. Untung ada cara menyembuhkannya yaa. Salah satunya dengan menulis konten organik dan disavow, ini aku yang belum bisa nih

  11. Ngeri juga ya kalo kena santet digital, bisa naikin spam score segitu tingginya. Tapi cukup dengan posting artikel organik tiap hari bisa menurunkan spam score ya? Spam score ku 5 aja udah bikin pusing. Karena aku lagi di fase nggak bisa berkonten tiap hari. Padahal ada Indihome di rumah, malah cuma buat nonton Youtube dan drakoran, hahahaa

  12. Masya Allah … Keren. Suka membaca tulisan ini, membaca bagaimana seorang pembelajar belajar untuk mengembangkan dirinya dan IndiHome jadi pendukung yang andal 😍

  13. Wow pernah mengalami SS segitu gedenya mbk? Aku paling 11 dulu terus turun karena banyak broken link yang aku hapus, alhamdulillah bisa menjadi 1, era digital ini emang seru banget jadi Content Creator

  14. yuk mba sama-sama semangat bikin konten buat akun pribadi atau akun client dimana dibutuhkan kreatifitas dan sinyal internet yang kuat

  15. Santet digital emang nyata, Mbak. Saya pernah mengalaminya. Dapat jingling. Kan menyebalkan banget. Kadang suka mikir, mengapa sih mau melakukan itu, apalagi kalau sesama blogger.

    Dari berkonten memang bisa menghasilkan cuan, ya, Mbak. Apalagi didukung internet IndiHome.

  16. wahhaha, kirain aku tadi santet apaan mbak. ternyata banyak santet juga ya buat kita para blogger ini hehe. harus terus upgrade ilmu agar bisa mengatasi permasalahan di dunia blogger

  17. Santet Digital, kirain ke orang eh taunya ke Blog. Tapi kalau beneran mau optimasi, ini kudu diatasi sih. Aku udah lama gak cek broken link dan lain-lainnya. Makasih lho udah diingatkan. Otw ngerjain karena internet juga lagi lancar-lancarnya

  18. Sumpah suka banget sama artikel kak Lintang.
    hihiii.. banyak ketawanya tapi jadi mikir. Selama ini aku cek cak cek gak nih..?
    karena blog utama juga kering kerontang karena ga diisi lagi sama artikel organik. Keseringan ngisi blog drakor aja nih.. Huhuu.. Gimana ya.. kaya waktunya kudu diagendakan ulang nih.. biar optimal mengisi blog sekaligus promo di medsos.

  19. Waduhh ngeri juga ya sekarang santet sudah merambah didunia digital, dan pastinya ga mempan kalau hanya dibacain surat Yassin atau diRuqyah Hehehhe.

  20. Judulnya bikin penasaran banget. Apa si ini santet digital. Ternyata… iya banget si kalau ketauan spam score tinggi banget aku ya langsung panik. Mesti cek satu-satu. Hapusin broken link atau backlink satu persatu. Mana linknya bisa sampai ratusan lagi. Semangat Mbak. Semoga badai segera berlalu.

    1. Makanya ini juga masih berdoa biar cepet turunnnnn tapi kaga turun2 wkwkwkwkw. Semangat semangat!

  21. Bener banget deh, dengan IndiHome, kita bisa jadi makin keren ya. Hehe soalnya internet ngebut IndiHome bisa bikin kita searching dan nulis apa saja. Bahkan yang awalnya kita gak tahu dan gak bisa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *