
“Ummi, kapan kita bisa mengaji di masjid lagi?” tanya anak temenku yang beberapa bulan lalu pindah ke Jepang. Abinya dapet beasiswa S2 di negeri matahari terbit, jadi temenku dan anak-anaknya juga ikutan pindah sementara sampai suaminya lulus.
Tak seperti di tanah air, masjid ada di setiap sudut kota, bahkan di desa-desa. Guru ngaji juga mudah ditemui, bahkan yang mau datang ke rumah. Tapi saat merantau ke negeri orang, suasananya pun ikut berubah.
Masjid menjadi sangat susah ditemukan, ada sih beberapa tapi jauh banget. Bahkan komunitas Muslim juga terbatas, hingga mencari guru mengaji menjadi masalah penting.
Namun, justru di sinilah tantangannya: bagaimana caranya agar anak tetao bisa tumbuh dekat bersama Al-Qur’an, meski jauh dari kampung halaman.
Aku pun merekomendasikan Albata, solusi belajar mengaji bagi anak luar negeri yang fleksibel banget buat dicoba.
Pentingnya Belajar Mengaji Meski di Luar Negeri
Bukan berarti kita pindah ke negeri non-Muslim malah jadi menurun ibadahnya. Justru harus tambah semangat belajar, meskipun akses terhadap pendidikan agama jadi lebih terbatas.
Emang penting ya belajar mengaji di luar negeri? Apa alasannya?
1. Menjaga Identitas Muslim
Kalau di lingkungan mayoritas non-Muslim, kadang anak merasa berbeda. Apalagi yang mengenakan hijab ya. Mengaji membantu mereka tetap punya pegangan kuat pada identitasnya sebagai anak Muslim. Harapannya agar ngga gampang terbawa arus budaya sekitar.
2. Membangun Karakter Islam Sejak Dini

Ayat-ayat suci Al-Qur’an bukan hanya bacaan. Namun panduan dan bekal kehidupan. Dengan mengaji, anak akan belajar menumbuhkan nilai kehidupan dan akhlak mulia sejak dini.
3. Bekal Spritual yang Konsisten
Al-Qur’an merupakan sumber ketenangan dan pegangan hidup. Dengan mengaji rutin, anak akan terbiasa menjadikan Qur’an sebagai pedoman, meski jauh dari suasana Islami yang kental seperti di tanah air.
4. Menguatkan Hubungan dengan Allah
Iman kita kadang tuh naik dan turun, tergantung situasi dan kondisi. Apalagi hidup di luar negeri yang penuh godaan dan tantangan.
Mengaji akan mengikat hati anak dan menjaga agar tetap dekat dengan Allah, apapun situasinya.
Tantangan Belajar Mengaji di Luar Negeri
Selalu ada tantangan tersendiri saat mengajarkan anak mengaji di negeri orang. Apa aja sih?
1. Keterbatasan Guru Ngaji

Ngga semua kota punya komunitas dan ustadz atau ustadzah yang bisa memberi bimbingan rutin.
2. Lingkungan yang Berbeda
Anak yang sering berinteraksi dengan Kawan non-Muslim, kadang akan merasa jadi minoritas. Hal ini tentu bisa memengaruhi semangat belajar mereka.
3. Bahasa dan Budaya
Kendala bahasa juga bisa memengaruhi anak yang ingin belajar di wilayah setempat. Belum lagi adaptasi dengan budaya dan kebiasaan baru di luar negeri.
4. Waktu
Jadwal sekolah, aktivitas yang padat, jarak masjid yang jauh juga akan menjadi tantangan yang membuat waktu mengaji keteteran.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengajarkan Bahasa Inggris untuk Anak-anak
Cara Menemani anak Tetap Dekat dengan Al-Qur’an
Meski penuh dengan tantangan, bukan berarti taka da solusi. Beberapa cara ini bisa lho jadi inspirasi kalau kamu berencana pindah ke luar negeri:
1. Jadikan Mengaji Sebagai Rutinitas Keluarga
Anak adalah peniru ulung, dan selalu belajar dari kebiasaan. Mulailah dengan menyisihkan waktu 10-15 menit setiap hari setelah Magrib untuk membaca Al-Qur’an bersama. Melatih konsisten lebih penting daripada durasi panjang tapi bolong-bolong.
2. Ciptakan suasana Belajar yang Nyaman
Gunakan metode kreatif seperti membuat flash card hijaiyah, lagu hafalan, atau memberi reward saat anak menyelesaikan target mengaji.
Jangan menjadikan mengaji sebagai beban, namun sebagai momen yang menyenangkan.
3. Bergabung dengan Komunitas Muslim
Cari tahu komunitas Muslim di sekitar tempat tinggal. Meski kecil, biasanya mereka punya jadwal kegiatan rutin pengajian atau mungkin TPA mingguan. Belajar besama teman sebaya pasti akan memberi semangat belajar tambahan.
4. Manfaatkan Teknologi
Kalau belum menemukan komunitas Muslim atau belum ada jadwal kegiatan mengaji rutin, manfaatkan kelas online. Sekarang banyak aplikasi dan kelas mengaji online yang sangat membantu lewat zoom.
Cara ini sangat fleksibel kalau tidak menemukan guru ngaji dekat rumah.
Baca Juga: Belajar Bahasa Inggris Online Agar Bisa Sekolah di Luar Negeri
Albata, Pilihan Mengaji Online Bagi Anak Rantau di Luar Negeri

Ngga perlu bingung lagi deh, belajar mengaji jadi lebih buat anak Muslim di luar negeri bersama TPQ Online Albata. Lembaga mengaji Albata ini udah tersebar di seluruh dunia lho.
1. Waktu yang Fleksibel
Jadwal sekolah yang padat membuat waktu mengaji jadi keteteran. Namun Albata memahami hal ini, karena fleksibilitas waktu belajar adalah keunggulan utama yang ditawarkan.
Anak-anak bisa mengikuti kegiatan belajar dengan nyaman dari rumah dengan jadwal yang sudah disepakati bersama antara pihak TPQ dan orang tua.
2. Guru Profesional
Tenang aja, guru yang mengajar pun adalah ustadz dan ustadzah professional di bidang Tahsin (memperbaiki bacaan Al-Qur’an) dan tahfidz (menghafal Al-Qur’an).
Para pengajar ini juga sudah memiliki jam terbang dan pengalaman mumpuni dalam mendidik anak secara fun learning.
3. Kurikulum Menarik dan Terstruktur

Berbeda lho mengajar orang dewasa dan anak-anak, apalagi kan anak-anak tuh gampang banget bosan. TPQ Online Albata memahami hal ini, sehingga merancang kurikulum yang menarik dan terstruktur untuk menjaga motivasi belajar anak.
Selain itu mereka juga rutin memberikan laporan perkembangan belajar anak setiap minggu pada orang tua. Jadi orang tua juga akan mengikuti progress belajar buah hati kesayangan.
Penutup
Belajar mengaji di luar negeri memang penuh rintangan, namun bukan mustahil untuk dicari solusinya. Justru orang tua harus berperan sebagai pendamping dan motivator bagi anak-anak agar tetap semangat belajar mengaji.
Bersama TPQ Online Albata, insya Allah anak-anak bisa tumbuh bersama cahaya Al-Qur’an dengan metode fun learning yang interaktif meski di luar negeri.
Yuk, belajar mengaji dengan nyaman dari rumah sendiri!