“Nduk, kamu bantu mama mususi beras yaa.. nanti mama yang ngaru,” seru mamaku dari luar kamar.
“Iyaa ma, sek yaa. Lagi nanggung baca komiknya nih,” ujarku sedikit teriak agar beliau mendengar.
“Lho kan. Sak sek sak sek kalau disuruh. Mesti ngga langsung tandang,” teriak mama mulai ngomel.
Mama masuk ke kamarku, dan mulai deh ceramah panjangnya yang selalu diulang-ulang. Oke, satu.. dua.. tiga..
“Kamu tuh yaa, kalau orang tua minta tolong harus tanggap dong. Jangan nunda-nunda. Kamu gimana kalau udah nikah ntar ngga bisa masak nasi pake dandang. Malu mama tuh sama mertuamu. Gimana kok anak gadis ngga bisa masak nasi. Padahal ini kan salah satu life skill yang perlu kamu kuasai,” ujar mama di pinggir kasur.
“Maaaahhhh. Ampun deh aku masih SD! Jauh banget mahhh mau nikah tuhhh. Hahaha.”
“Ya belajar lah mulai sekarang, seenggaknya kamu ngga cuma ndadar telor sama bikin Indomie lah.”
Yah, inilah mamaku dengan bahasa cintanya. Beliau ngga pernah sekalipun bilang hal-hal romantis seperti, “mama sayang kamu”, “mama ingin kamu selalu di sisi mama”, atau hal manis macam itu.
Bahasa cinta kami bukan seperti itu. Bahasa cinta mama adalah kalimat-kalimat seperti,
“Lho kan mama bilang apa. Kamu sih ngga nurut sama mama..”
“Wes aa, kapok thoo sekarang. Awas kalau diulangi lagi..”
“Yo gitu itu kalau ngga dengerin orang tua. Sekarang rasain kan..”
Kalau ingat itu semua jadi bikin aku terkenang, betapa susah menjadi anak pertama saat kondisi orang tua belum settle. Punya adik yang jaraknya juga terlalu jauh bikin aku lama menjadi anak tunggal. Menjadi benar-benar mandiri dan kuat dengan sendirinya.
Tapi bahasa cinta mama saat itu adalah sebuah kehangatan yang kurindukan. Mungkin aku tidak dibesarkan dengan words of affirmation. Ngga ada kata-kata penyemangat, yah karena aku bisa memotivasi diriku sendiri juga sih. Eh gitu kah?
Aku juga tidak dibesarkan dengan physical touch dalam pelukan selamat pagi atau selamat ketika menang lomba, atau bahkan juara kelas. Kami hanya berpelukan dan cium kening saat lebaran aja. Serius!
Mungkin kami dibesarkan dengan act of service itu tadi. Jaman dulu kan belum gencar-gencarnya seminar parenting. Semua orang tua juga belajar menjadi orang tua dari pendahulu mereka. Belum ada YouTube atau tips-tips dari Tiktok.
Semua ilmu pengasuhan murni datang dari melihat cara orang tua sebelumnya mendidik anak-anak mereka. Seperti cara adang yang mama bilang. Jaman dulu mah mana ada rice cooker yang tinggal cetek, ditunggu sambil rebahan bisa matang sendiri.
Ngaru Napung, Bekal Kehidupan dari Memasak Nasi
Mama pernah bilang filosofi kehidupan itu mirip seperti orang masak nasi adang di dapur. Dalam waktu yang ditentukan, orang masak harus selesai dan siap menyajikan masakannya untuk sarapan atau untuk makan malam keluarga.
Dulu masak nasi atau adang tuh pakai dandang (kukusan). Setelah beras dipususi, dicuci bersih, kemudian dikaru yaitu dimasak setengah matang. Sementara itu di kompor sebelah disiapkan panci dandang berisi air secukupnya untuk ngedang nasi.
Ketepatan air untuk ngaru sangat menentukan kualitas nasi, dan beras yang akan menjadi nasi setengah matang kemudian ditampung ke dandang tadi.
Kesibukan ngaru dan napung ini menjadi sebuah idiom ngaru napung. Sangat butuh keterampilan, keahlian agar airnya pas, dan bahkan feeling. Silih bergantinya kesibukan ini kata mamaku, bagaikan permasalah dalam kehidupan.
Hidup ngga akan lepas dari masalah, ngaru napung akan menjadikan kita yang belum matang menjadi lebih matang atau dewasa.
Itulah bahasa cinta mamaku, dari hal sederhana yang kami lakukan setiap hari bisa memberi makna dan petuah untuk melanjutkan kehidupan. Belajar dari beliaulah aku bisa meneruskannya pada anak-anakku.
Anak-anak ngga bisa hanya diberi tahu jangan begini, jangan begitu. Tunjukkan, contohkan, ajarkan dengan memberi tauladan agar bisa meresap dalam sanubari dan diaplikasikan untuk hidup mereka sehari-hari.
Sampai pada akhirnya saat mau SMP, kami punya rice cooker dong!
Kegiatan memasak nasi jadi jauh lebih mudah. Mama sudah mengajariku, dan aku bisa masak sendiri saat ditinggal-tinggal pergi. Wah ini mah dijamin ngga bakal diomelin mertua kalau ngga bisa masak nasi. Aku udah pro nih! Hahaha.
Pengalaman Menggunakan Rice Cooker Miyako
Aku ingat dulu jaman masih merantau sama mamaku sampai dibawain Rice Cooker Miyako lho. Lagi-lagi beliau bilang, “Cobalah hidup merantau maka kamu akan mendapat banyak pelajaran. Bukan hanya tentang kemandirian, tapi juga kehidupan”.
Nah salah satu tips hemat dari beliau ya bawa rice cooker dari rumah. Biar ngga perlu beli nasi, cukup beli lauk. Dan alhamdulillah rice cooker pertamaku yang ukuran mini ini awet banget sampai 3 tahun di perantauan.
Kemudian saat menikah aku dapat lagi hadiah rice cooker Miyako dari tante. Sampai aku punya anak tiga tuh masih awet banget lho. Saking awetnya aku jadi sayang kan mau ganti. Nah, baru awal tahun kemarin aku dapet kado dari suami. Ya! Kado anniversary rice cooker dong.
Aku ngga bisa pindah ke lain hati dan memilih Rice Cooker Miyako Nanoal. Gara-gara lihat Nikita Willy pakai Miyako, aku jadi tahu produk Rice Cooker Miyako Nanoal ini.
Nikita Willy Pakai Miyako MCM-586 BH
Siapa sih yang ngga kenal gaya asuh Nikita Willy? Disebut-sebut sebagai newmom yang sering menjadi sorotan karena pola parentingnya banyak menginspirasi.
Beberapa gaya pengasuhannya terbukti secara ilmiah memberi dampak positif untuk anak. Jelas saja apapun yang dilakukan ibu muda ini juga banyak ditiru ibu-ibu lainnya.
Tahu ngga kalau Nikita Willy pakai Rice Cooker Miyako MCM-586 BH. Ternyata emang banyak banget keunggulannya. Apa aja nih?
1. Panci Nanoal Berlian Hitam
Rice Cooker Miyako MCM-586 BH udah dilengkapi dengan Panci Nanoal Berlian Hitam yang anti lengketnya bisa 10x tahan lama. Selain itu punya ketebalan 1,4 mm dengan lapisan Double Coating pada permukaan luar dan dalam panci.
Keliatan deh tampilannya lebih mewah dan elegan. Udah menggunakan proses teknologi etching juga.
Ini yang bikin lapisan anti lengketnya meresap ke dalam pori-pori aluminium, menjadikan anti lengketnya lebih awet dan tahan lama. Permukaannya juga lebih halus dan gampang banget dibersihkan.
2. Lolos Uji Food Grade dan Bebas PFOA
Panci Nanoal Rice Cooker Miyako juga bebas PFOA, jadi Moms ngga perlu khawatir lagi. Tahu kan PFOA?
Perfluorooctanic acid (PFOA) ini merupakan salah satu bahan kimia buatan yang masuk dalam kelas senyawa kimia Perfluorinated Compound (PFC).
Biasanya PFOA ini masuk dalam proses pembuatan bahan anti lengket yang berbahaya buat kesehatan.
3. Tampilan dan Kapasitas
Aku suka banget balutan body anti karat dan anti penyoknya punya warna baby pink. Oh ya, ada fitur Soft Touch Opening buat memudahkan buka tutup rice cooker cukup dengan satu sentuhan lembut.
Buat kapasitasnya sendiri MCM-586 BH ini punya kapasitas hingga 1,8 liter beras dan bisa menghangatkan hingga 5 liter nasi. Bisa menyajikan hingga 15 porsi nasi dengan takaran 200 gram per porsi. Cocok juga buat keluarga besar dengan 3 anak kaya aku hehehe.
4. Fungsi 3 in 1
Buat emak-emak yang ngga mau rugi, tenang aja karena Rice Cooker Miyako MCM-586 BH ini punya fungsi 3 in 1 yang praktis banget. Jadi selain bisa memasak, bisa juga buat menghangatkan dan mengukus.
Enak kan?
5. Thermostat System
Thermostat System ini selalu bekerja agar nasi tetap hangat, ngga gampang kering dan ngga cepat basi. Di bagian atasnya dilengkapi dengan Magic Tonjolan buat mengatur sirkulasi saat memasak dan menghangatkan.
Ini sih yang bikin nasi tetap enak dan pulen setiap saat.
6. Garansi Elemen Pemanas 5 Tahun
Elemen pemanas tentu menjadi komponen yang sangat penting dalam rice cooker. Mau gimana juga kalau elemen pemanas ini rusak, ya rice cooker ngga bisa beroperasi sesuai fungsinya dong.
Untungnya nih Rice Cooker Miyako termasuk MCM-586 BH udah sepaket sama Garansi Elemen Pemanas selama 5 tahun dan udah lulus uji SNI. Jadi ngga perlu ragu lagi sama keamanan dan kualitasnya.
Apalagi layanan purnajual Miyako udah tersebar di seluruh Indonesia buat memastikan selurih pengguna Miyako termasuk Moms mendapatkan pelayanan dan kenyamanan prioritas.
Kalau aku sendiri sih kemarin baru dapet hadiah anniversary Rice Cooker Miyako Nanoal MCM-508 SBC hehehe. Jadi pengen ikutan review juga beberapa keunggulannya deh.
Spesifikasinya:
Keunggulan Rice Cooker Miyako Nanoal MCM-508 SBC
1. Panci Nanoal, Lapisan Anti Lengket 10X Lebih Lama
Dulu mamaku masak nasi dengan teknik ngaru dengan filosofi ngaru napung. Beda cerita, sekarang aku sudah menggunakan rice cooker dengan teknologi terkini. Apa pesan yang bisa kusampaikan pada anakku?
Anakku tuh picky eater banget. Kadang makannya ngga habis kan. Dulu kita dibesarkan dengan bahasa cinta, “kalau makannya ngga habis nanti nasinya nangis lho..”.
Sekarang aku menggunakan pendekatan lain. “Kalau Ica menyisakan 1 butir nasi dalam 1 piring dan terkumpul 50 butir nasi, itu sama aja dengan 1 gram beras. Satu kilo beras sama dengan 50.000 butir lho. Berapa banyak nih yang terbuang?”
Coba bayangnkan saudara-saudara kita yang belum bisa makan, seperti di Palestina misalnya. Maka Ica bakal berpikir lagi kalau mau menyisakan makanan.
Nah salah satu pertimbanganku memilih rice cooker Miyako ini juga karena dilengkapi inner pot panci Nanoal. Sebuah inovasi panci anti lengket dengan lapisan anti lengket dan ngga mudah tergores. Jasinya bikin nasi tahan lama dan ngga cepat kering.
Biasanya kan ada sisa nasi yang tertinggal di pinggiran panci rice cooker, dan bikin kering. Jadinya harus kebuang. Sekarang aku udah ngga buang-buang nasi karena lapisan anti lengket ini 10x tahan lebih lama dan bisa bertahan 24-36 bulan. Bye bye nasi mubadzir!
2. Desain Elegan dan Modern
Tampilannya dengan warna Rose Gold memang tampah mewah dan elegan. Cocok diletakkan di mana aja apa lagi ruang makan modern ala keluarga kekinian.
3. Sangat Mudah Dibersihkan
Siapa yang punya kebiasaan merendam panci rice cooker setelah nasinya habis?
Aku pun biasanya merendam dulu karena banyak nasi lengket yang agak kering, biar mencucinya lebih mudah. Tapi sejak menggunakan panci nanoal rice cooker Miyako, kayanya aku ngga perlu se-effort dulu deh.
Yups! Lasipan anti lengket nanoal-nya bekerja sangat baik sehingga aku gampang banget buat bersihkan.
Bahkan bisa pake tissue kering aja karena ngga ada sisa nasi yang nempel-nempel di pinggiran atau dasar panci.
4. Fungsi 3 in 1 dan Thermostat System
Sudah punya fungsi 3 in 1 dan thermostat system juga seperti MCM-586 BH. Selain itu juga sudah dilengkapi fitur SNI dan food grade. Serta bebas PFOA juga lho.
5. Gelas Pembuangan Air
Tenang aja, air sisa memasak ngga akan netes sembarangan karena udah ada gelas pembuangan air di bagian belakangnya. Emang fungsinya buat menampung air sisa memasak biar nasi ngga cepat busuk.
6. Garansi Elemen Pemanas 5 Tahun
Rice Cooker Miyako Nanoal MCM 508 SBC ini udah dilengkapi dengan garansi elemen pemanas 5 tahun, jadi Miyako Nanoal ini ada 3 elemen pemanasnya di bagian atas, tengah, dan bawah. Ini yang bikin nasi lebih matang sempurna dan tahan lama.
Spesifikasi:
Kapasitas :1,8 L beras atau 5 L nasi
Daya : 395 watt
Tegangan : 220 VAC
Nasinya nih lebih awet yah menurutku, selama aku pakai rice cooker Miyako Nanoal ini emang nasinya ngga cepet kuning atau basi. Apalagi fungsinya 3 in 1 membantu banget buat bikin camilan kukusan kesukaan anak-anak. Bikin bekal anak makin praktis deh.
Penutup
Setiap ibu pasti memiliki bahasa cinta masing-masing untuk ananda tersayangnya. Begitu juga mamaku untuk aku, dan bahasa cintaku untuk anakku. Kami mengungkapkan dengan cara yang berbeda dengan tujuan yang sama. Memberi bekal cinta dan kenangan manis untuk masa depan.
Rice Cooker Miyako mengingatkanku pada setiap kehangatan bahasa cinta mamaku yang kuteruskan pada anak-anakku.
Ya! Untungnya aku memasak dengan Rice Cooker Miyako Nanoal dengan lapisan anti lengket 10x tahan lama. Bikin nasi ngga mubadzir terbuang, membuat kami bisa mensyukuri setiap butirnya yang hadir di keluarga kami.
Selamat menikmati setiap momen hangat bersama ibu 😊
Wow, memamg deh rice cooker Miyako ini selalu terdepan berinovasi ya. Aku pun pakai merk Miyako di rumah, tapi belum punya tipe seperti yang punya Nikita Willy. Ada panci nanoal anti lengket mantap. Pasti nasinya lebih enak nih maupun memasak atau menghangatkan makanan macam2 🙂 Daya listriknya juga cukup ga tinggi amat ya, jadi aman 🙂
Kebetulan rice cooker saya yang satunya rusak. Sekarang pakai yg kecil. Pingin beli yang 1,8 L masih timbang-timbang dan bingung yang mana. Miyako bisa jadi referensi ini. Tertarik dengan nanoalnya. Wattnya juga oke banget. Makasih ulasannya, Mbak.
Saya juga belajar masak nasi dengan cara menanak lalu dikukus. Dulu rasanya biasa aja. Tapi, sejak kenal rice cooker, mending langsung masak pakai alat ini aja. Lebih praktis. Tapi, kualitas rice cooker juga mempengaruhi. Miyako pasti produk yang bagus. Warna rice cookernya juga cantik ya.
Keren banget nih ya teknologi anti lengketnya miyako nanoal, jadi enggak akan ada nasi kering yang terbuang…
Sama banget sama mamaku mbak dari kecil udah dibiasakan mengerjakan pekerjaan rumah katanya semua harus bisa dikerjakan swndiri jd peremouan harus mandiri.
Masak nasi juga mama yg ngajarin tapi udh pake rice cooker sih lebih praktis kan. Apalagi klo ada miyako yg anti lengket jadi ga ada nasi terbuang. Udah gitu desain dan warnanya menggemaskan banget
Aku baca ini kok jadi ingat jaman kecilku ya, jadi ingat ibu. Pelukan, ciuman? apa itu, aku nggak kenal hehehe… Tapi memang bahasa cinta ibu jaman dulu tuh begitu ya mbak, mengingatkan kita dengan caranya sendiri. Dan saya yakin tiap ibu memiliki cara berbeda untuk menunjukkan rasa cinta pada anak-anaknya. Salah satunya ada yang selalu menyajikan masakan istimewa buat anak-anak
SUka sekali dengan tampilan rice cooker miyako yang cakep dan apalagi kalau anti karat. Benar deh kalau memiliki rice cooker Miyako ini bikin ya nggak lengket
Aku bisa juga lho ngaru dan napung ini hihihi. Menurutku ini perlu diajarkan juga ke anak2 supaya kalau gak ada listrik tetep bisa masak nasi :D.
Bagus ya RC Miyako nanoal ini pancinya anti lengketnya lebih bagus jadi gak ada ceritanya nasi lengket dan nisa banyak di pinggiran panci. Suka sayang soalnya kalau lengket pas direndem eh ternyata banyakd an merasa buang2 TFS
Mudah untuk dibersihkan! Menurutku ini salah satu poin penting sebuah rice cooker. Biar ngga buang waktu nunggu nasinya sisanya lembut, dibersihkan, hingga kemudian siap dipakai kembali.
kualitas nasi terjamin yah, pulen dan juga enak bikin makin lahap makannya. Miyako ini memang terbaik.
Saya juga sangat suka dengan fitur kecanggihan Thermostat System nya.
Jadi nasi tetap hangat, ngga gampang kering dan ngga cepat basi.
Itu yang bikin nasi tetap enak dan pulen setiap saat jadi keluarga makan selalu lahap
Miyako ini tuh bagiku memang sahabat kita di rumah sih, karena memang bagaimanapun dia jadi juara dalam menyiapkan nasi di rumah ya. Inovasinya juga bagus dan menyesuaikan kebutuhan para ibu di rumah.
Kesel juga nih setiap ngeliat sisa nasi yang menempel di dasar rice cooker. Lumayan banyak loh yang kering nempel gitu. Coba klo pake Miyako Nanoal ini ya, pasti ga bakalan menyia-nyiakan nasi barang sebutir pun.
Rice cooker Miyako ini membantu ibu menunjukkan bahasa cintanya ya mbak
Minyako emang terkenal awet banget ya
Eh sama kayak rice cooker ibuku😍😍 apa ini ya rahasianya makan nasi di rumah ibu jd lebih enak. 😁😁😁 Padahal lauknya paling tempe goreng atau ikan asin gt, tp aku selalu ngerasa makan di rumah ibu lebih enak drpada di rumah sendiri
Di rumah saya pakai miyako mba,tosss,lumayan awet lama gak rusak-rusak hahaha
Nasinya gak kering dan nasinya juga aman gak basi walau 2 hari,jadi penasaran dengan yang pakai nanoal ini 🙂
Aku jadi inget sering main ke kosan temen hanya pingin makan mie yang dimasak di Rice Cooker Miyako.
Rasanya memang praktis banget. Satu alat masak bisa digunakan banyak fungsi dan mewujudkan cinta seorang Ibu untuk keluarga.
Kebetulan rice cooker di rumah lagi bermasalah dan Emak sudah ngode minta dibelikan rice cooker baru. Apa beli rice cooker Miyako aja kali, ya. Tampilannya cakep, kualitasnya juga oke.